Adab Islam.
Bagi muadzin disunnahkan
berwudhu terlebih dahulu sebelum menyerukan adzan. (HR. Tirmidzi).
Disunnahkan agar menyerukan
adzan dengan suara yang keras dan lantang karena tujuan adzan adalah untuk
memanggil orang banyak agar melaksanakan shalat berjamaah. (HR. Nasa’i, Ibnu
Majah).
Lafadz Adzan:
Allahu
Akbar .. Allahu Akbar - 2x
Asyhaduanlaa
illaaha illallaahu – 2x
Asyhadu
anna muhammadarra suulullaahi – 2x
Hayya
‘alashshalaati – 2x
Hayya
‘alalfalaahi – 2x
Allahu
Akbar .. Allahu Akbar
Laa
ilaaha illaallaahu.
Artinya:
Allah
Maha Besar .. Allah Maha Besar – 2x
Aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah – 2x
Aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah – 2x
Marilah
mengerjakan shalat – 2x
Marilah
menuju kebahagiaan – 2x
Allah
Maha Besar .. Allah Maha Besar
Tidak
ada Tuhan selain Allah.
Lafadz Adzan berjumlah
sembilan belas kata. (HR. Tirmidzi).
Sedangkan lafadz Iqomat
berjumlah tujuh belas kata. (HR. Tirmidzi).
Kalimat-kalimat dalam Iqomat
sama dengan kalimat-kalimat dalam adzan hanya jumlahnya diganjilkan. (HR. Nasa’i,
Abu Daud, Tirmidzi).
Adzan hendaknya diserukan
dengan tempo perlahan-lahan namun keras dan lantang, sedangkan Iqomat hendaknya
diserukan dengan tempo nada cepat, tetapi jelas. (HR. Tirmidzi).
Pada Adzan shalat subuh
ditambah kalimat;
Ashshalaatu
khairu minannaumi. - 2x
Artinya:
“Shalat
itu lebih baik daripada tidur.” – 2x (HR. Tirmidzi)
Imam bertanggung jawab
terhadap makmum dalam mengimami mereka, sedangkan muadzin bertanggung jawab
dalam menjaga waktu shalat, agar jamaah dapat menunaikan shalat pada waktu yang
benar. (HR. Titmidzi).
Disunnahkan agar menyerukan
adzan di tempat yang tinggi yaitu di atas bukit ataupun dengan menggunakan
menara. (HR. Abu Daud).
Sebaiknya orang yang
menyerukan Iqomat adalah orang yang menyerukan adzan. (HR. Tirmidzi).
Ketika menyerukan adzan,
muadzin hendaknya memasukkan jari telunjuknya ke telinga. (HR. Tirmidzi).
Disunnahkan bagi muadzin
agar memiringkan kepala ke kiri dan ke kanan ketika menyerukan kalimat:
Hayya
‘alashshalaati – 2x
Hayya
‘alalfalaahi – 2x
Dijawab:
Laa
haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adziimi.
Artinya:
Tidak
ada daya dan kekuatan kecuali pada Allah yang maha Tinggi dan maha Agung.
Disunnahkan agar berdo’a
setelah mendengar seruan adzan:
ALLOOHUMMA ROBBA HAADZIHID
DA'WATIT TAAMMATI WASHSHOLAATIL QOO-IMATI AATI MUHAMMADANIL WASHIILATA WAL
FADHIILATA WASY SYAROFA WAD DARAJATAL 'AALIYATAR ROFII'ATA WAB'ATSHU MAQOOMAM
MAHMUUDAL LADZII WA'ADTAH INNAKA LAA TUKHLIFUL MII'AADA YA ARHAMAR ROOHIMIINA.
Artinya:
Ya Allah Tuhan yang memiliki
seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad
wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang
tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan,
sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang.
Setelah membaca do’a ini
disunnahkan membaca shalawat. (HR. Muslim).
Tidak diperkenankan memberi
upah kepada muadzin. Dan ditekankan supaya menyerukan adzan dengan sukarela
tanpa pamrih. (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasa’i).
Dianjurkan agar jangan
keluar dari masjid setelah terdengar seruan adzan, kecuali karena batal wudhu
atau sesuatu yang sangat mendesak. (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasa’i).
Muadzin juga ditugaskan agar
menunggu imam, dan setelah imam datang barulah iqomat diserukan. Hendaknya
jangan menyerukan iqomat jika imam belum ada. (HR. Muslim, Tirmidzi).
Wanita dibolehkan beradzan
dan beriqomat asalkan untuk sesama jamaah wanita. (HR. Hakim).
Dianjurkan agar tetap
menyerukan adzan dan iqomat walaupun dalam perjalanan. (HR. Tirmidzi).
+++ & +++

No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis saran dan kritik anda.