Translate

Monday, October 31, 2016

ADAB ADZAN dan IQOMAT

Adab Islam.
Bagi muadzin disunnahkan berwudhu terlebih dahulu sebelum menyerukan adzan. (HR. Tirmidzi).

Disunnahkan agar menyerukan adzan dengan suara yang keras dan lantang karena tujuan adzan adalah untuk memanggil orang banyak agar melaksanakan shalat berjamaah. (HR. Nasa’i, Ibnu Majah).

Lafadz Adzan:
Allahu Akbar .. Allahu Akbar -  2x
Asyhaduanlaa illaaha illallaahu – 2x
Asyhadu anna muhammadarra suulullaahi – 2x
Hayya ‘alashshalaati – 2x
Hayya ‘alalfalaahi – 2x
Allahu Akbar .. Allahu Akbar
Laa ilaaha illaallaahu.

Artinya:
Allah Maha Besar .. Allah Maha Besar – 2x
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah – 2x
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah – 2x
Marilah mengerjakan shalat – 2x
Marilah menuju kebahagiaan – 2x
Allah Maha Besar .. Allah Maha Besar
Tidak ada Tuhan selain Allah.

Lafadz Adzan berjumlah sembilan belas kata. (HR. Tirmidzi).

Sedangkan lafadz Iqomat berjumlah tujuh belas kata. (HR. Tirmidzi).

Kalimat-kalimat dalam Iqomat sama dengan kalimat-kalimat dalam adzan hanya jumlahnya diganjilkan. (HR. Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi).

Adzan hendaknya diserukan dengan tempo perlahan-lahan namun keras dan lantang, sedangkan Iqomat hendaknya diserukan dengan tempo nada cepat, tetapi jelas. (HR. Tirmidzi).

Pada Adzan shalat subuh ditambah kalimat;
Ashshalaatu khairu minannaumi. - 2x
Artinya:
“Shalat itu lebih baik daripada tidur.” – 2x  (HR. Tirmidzi)

Imam bertanggung jawab terhadap makmum dalam mengimami mereka, sedangkan muadzin bertanggung jawab dalam menjaga waktu shalat, agar jamaah dapat menunaikan shalat pada waktu yang benar. (HR. Titmidzi).

Disunnahkan agar menyerukan adzan di tempat yang tinggi yaitu di atas bukit ataupun dengan menggunakan menara. (HR. Abu Daud).

Sebaiknya orang yang menyerukan Iqomat adalah orang yang menyerukan adzan. (HR. Tirmidzi).

Ketika menyerukan adzan, muadzin hendaknya memasukkan jari telunjuknya ke telinga. (HR. Tirmidzi).

Disunnahkan bagi muadzin agar memiringkan kepala ke kiri dan ke kanan ketika menyerukan kalimat:
Hayya ‘alashshalaati – 2x
Hayya ‘alalfalaahi – 2x

Dijawab:
Laa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adziimi.
Artinya:
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali pada Allah yang maha Tinggi dan maha Agung.

Disunnahkan agar berdo’a setelah mendengar seruan adzan:
ALLOOHUMMA ROBBA HAADZIHID DA'WATIT TAAMMATI WASHSHOLAATIL QOO-IMATI AATI MUHAMMADANIL WASHIILATA WAL FADHIILATA WASY SYAROFA WAD DARAJATAL 'AALIYATAR ROFII'ATA WAB'ATSHU MAQOOMAM MAHMUUDAL LADZII WA'ADTAH INNAKA LAA TUKHLIFUL MII'AADA YA ARHAMAR ROOHIMIINA.
Artinya:
Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang.

Setelah membaca do’a ini disunnahkan membaca shalawat. (HR. Muslim).

Tidak diperkenankan memberi upah kepada muadzin. Dan ditekankan supaya menyerukan adzan dengan sukarela tanpa pamrih. (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasa’i).

Dianjurkan agar jangan keluar dari masjid setelah terdengar seruan adzan, kecuali karena batal wudhu atau sesuatu yang sangat mendesak. (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasa’i).

Muadzin juga ditugaskan agar menunggu imam, dan setelah imam datang barulah iqomat diserukan. Hendaknya jangan menyerukan iqomat jika imam belum ada. (HR. Muslim, Tirmidzi).

Wanita dibolehkan beradzan dan beriqomat asalkan untuk sesama jamaah wanita. (HR. Hakim).

Dianjurkan agar tetap menyerukan adzan dan iqomat walaupun dalam perjalanan. (HR. Tirmidzi).

                                                          +++ & +++


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.