Translate

Sunday, October 9, 2016

BERTANYA TENTANG MASALAH RUMIT BAGI ORANG AWAM.

Penyampaian masalah-masalah rumit untuk orang-orang awam yang tingkat pemahamannya kurang, terutama tentang masalah-masalah agama, sangat berbahaya sekali. Kesalahan bahasa dan cara penyampaian dapat menimbulkan kesalahan penafsiran. Kesalahan penafsiran berarti kesalahan melakukan ibadah, muammalah, kesalahan niat dan maksud pemakaian amalan yang diberikan atau disampaikan. Itu termasuk bahaya-bahaya lidah dari penyampai yang tentu harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT. apabila para pendengar menjadi sesat. Oleh karena itu bagi yang ditanya hendaklah mengemukakan keberatannya atau orang tersebut mencari dulu cara penyampaian termudah bagi masalah-masalah rumit yang harus disampaikan, agar para orang-orang awam bisa menerima dan mencerna isi materi yang disampaikan tersebut.

Tentu saja hal-hal yang demikian itu bukan yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan. Adapun yang mengenai kewajiban-kewajiban, maka sekalipun dianggap sulit, wajiblah dijelaskan sampai sipenanya itu mengerti benar-benar inti persoalannya. 

Dalam sebuah hadits Rasulullah melarang kepada seseorang yang menanyakan masalah ilmu yang pelik dan rumit dan sebenarnya tingkat pemahamannya belum sampai ketingkat apa yang ditanyakannya.
“Rasullullah saw. melarang dari berkata-kata yang belum terang kejelasannya. Juga menyia-nyiakan harta dan memperbanyak pertanyaan.”
(Diriwayatkan oleh Bukhory dan Muslim).

Jadi pada hakikatnya orang awam itu hanya menyibukkan dirinya untuk mengerjakan amal-amal sholeh yang sudah diketahui sumber dasarnya, sumber perintahnya, bukannya disibukkan untuk mencari-cari perkara-perkara yang rumit yang mana dirinya sendiri belum sampai ketingkat pemahaman itu. Dengan kata lain orang awam hendaknya mulai disibukkan untuk belajar dan mencari masalah-masalah lain yang dia belum ketahui dan belum dipahami.

Ada sebagaian orang awam yang merasa gembira dengan memperdalam suatu ilmu pengetahuan, sedang ia sebenarnya bukan ahlinya, karena setan itu memang senantiasa membakar nafsu yang menjadi kesenangan orang. Setan membisikkan kedalam hati seseorang yang awam ‘engkau ini termasuk golongan alim ulama’ dan ahli keutaman’. Karena bisikkan setan itu kepada seseorang awam, sehingga orang itu merasa gembira dengan sebutan sebagai seorang ulama atau seorang ahli keutamaan. Akibatnya kadang-kadang ia mengatakan sesuatu yang dapat membawa kekufuran, sedang ia sendiri tidak menyadari.

Dua penjelasan diatas tampaknya saling berlawanan untuk orang awam, satu sisi dia diperintahkan untuk maju menyibukkan dengan masalah-masalah baru dan rumit, tetapi disatu sisi lain, dia ditunjukkan bahaya kekufuran akibat godaan syetan untuk terus mendalami ilmu-ilmu baru dan rumit dengan godaan kebanggaan. Memang disinilah titik persimpangan orang yang mencari kebenaran, dia dilarang mencari dan belajar sendiri, artinya dia harus mencari guru yang mumpuni yang bisa membimbing dia, hingga tidak disesatkan syetan. Contoh kasus ini adalah seperti kisah Nabi Musa dan Khidir as (seorang Mahaguru ahli ilmu), pelajaran kesabaran dan menyimak apa-apa yang ditampakkan, mengandung pengertian dan peringatan dilarangnya mengemukan pertanyaan sebelum waktunya berhak untuk menanyakan itu. Sebagaiman yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala:
Artinya:
“Jikalau Tuan (Musa) mengikuti saya, maka janganlah menanyakan sesuatu, sehingga saya nanti akan memberi-tahukan kepada Tuan tentang keadaan yang  sesungguhnya.”
(Surat Al-Kahfi ayat : 70).  

Tetapi ternyata Nabi Musa as. selama mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir as. Tidak sabar untuk berdiam diri ketika melihat apa yang dikerjakan oleh Nabi Khidir as., sehingga spontan Nabi Musa as. menanyakan (karena menurut Nabi Musa as. apa yang dikerjakan oleh Nabi Khidir as. tidak masuk akal). Dengan kesalahan yang dilakukan oleh Nabi Musa as. hingga sebanyak tiga kali, lalu Nabi Khidir as. berkata, sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an:
Artinya:
“Kinilah (tiba) saat perpisahan antara saya dengan Tuan. Maka berpisahlah dia.”
(Surat Al-Kahfi ayat : 78).

Pelajaran apa yang ditampakkan Nabi Khidir as. sehingga menyebabkan Nabi Musa as. tidak sabar untuk bertanya, karena menurut pemahaman beliau apa yang dikerjakan Nabi Khidir as. sungguh tidak masuk akal?.

Pertama kali yang dilakukan Nabi Khidir as. ialah mengambil beberapa papan dari kapal yang sedang ditumpanginya, yang menurut pikiran Nabi Musa as. pasti akan mencelakakan. Akhirnya ia bertanya kepada Nabi Khidir as.: “Mengapa ini dilakukan hai Khidir?”. Nabi Khidir tetap tidak menjawabnya.

Kedua, Nabi Khidir as. membunuh seorang anak kecil, inipun dianggap soal yang kelewatan sekali bagi Nabi Musa as., maka ia bertanya. Tapi juga tidak dijawab oleh Nabi Khidir as.

Ketiga, Nabi Khidir as. mengajak Nabi Musa as. menegakkan dinding rumah yang sudah roboh, padahal penduduk disitu tidak ada seorangpun yang suka menjamu mereka. Inipun ditanyakan oleh Nabi Musa as. tetapi lagi-lagi tidak dijawabnya. Namun demikian, karena sudah tiga kali bertanya dan tampaknya Nabi Musa as. sukar untuk menemaninya, lalu Nabi Khidir as. mengucapkan selamat berpisah, tetapi setiap pertanyaan yang diajukan oleh Nabi Musa as. dijawabnya satu persatu.

Jawaban pertama, ialah karena dinegeri itu ada seorang raja yang suka merampas kapal-kapal rakyat yang masih baik-baik, maka itu Nabi Khidir as. melubanginya agar tidak ikut dirampas, padahal pemiliknya adalah orang-orang miskin.
Jawaban kedua, ialah seorang anak dibunuh, anak itu kelak akan membuat kefitnahan untuk kedua orang tuanya, jikalau ia hidup hingga dewasa, sedang kedua orang tuanya adalah golongan kaum mukminin yang baik-baik. Nanti dikuatirkan kalau anak itu akan menyebabkan kedurhakaan dan kekafiran bagi kedua orang tuanya.
Jawaban ketiga, dinding rumah ditegakkan ialah dinding itu milik dua anak yatim dan dibawah dinding tersimpan harta pusaka yang banyak, sedang ayahnya adalah orang baik-baik. Jadi ditolongnya agar dinding itu tetap tegak, sehingga setelah anak itu dewasa dapatlah mengambil harta pusaka tersebut.

                                                          ****%****


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.