Translate

Tuesday, October 18, 2016

DOA MAKBUL KARENA MENTAATI IBUNYA.

Makbul.
Pada zaman Bani Israil ada seorang shalih yang mempunyai seorang anak kecil. Orang shalih itu memiliki anak lembu. Pada suatu hari,  anak lembu itu dibawa ke hutan untuk dilepaskan seraya berdoa: “Ya Allah, aku titipkan lembu ini kepada-Mu untuk anakku bila nanti sudah besar.”

Beberapa tahun kemudian, orang shalih itu meninggal, dan anak lembu itu hidup sendiri dalam hutan tanpa pengembala, bahkan bila melihat orang ia segera lari. Anak kecil itu kini telah dewasa, dan ia sangat berbakti kepada ibunya, sehingga ia membagi waktunya malam hari menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga untuk shalat, sepertiga untuk tidur, dan sepertiga lagi untuk menjaga ibunya. Dan pada waktu pagi, ia mencari kayu kemudian dibawanya ke pasar untuk dijual, dan hasilnya dibagi tiga. Sepertiga untuk sedekah, sepertiga untuk makan, dan sepertiga lagi diberikan kepada ibunya.

Pada suatu hari ibunya berkata: “Ayahmu telah mewariskan seekor lembu yang dititipkan kepada Allah di hutan, maka pergilah engkau ke sana dan berdoalah kepada Tuhannya Nabi Ibrahim, Isma’il, Ishaq dan Ya’qub, agar mengembalikannya kepadamu. Adapun lembu itu berwarna kuning berkilauan, kulitnya bagaikan emas, terutama jika terkena sinar matahari.”

Maka anak itu ke hutan, ketika melihat lembu itu sedang makan rumput, ia berdoa: “Aku panggil kamu demi Tuhannya Nabi Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, segeralah datang kemari.” Mendadak larilah lembu itu dan tegak berdiri di depannya, lalu dipeganglah leher lembu itu untuk dituntun pulang. Namun, lembu itu berkata kepada pemuda itu: “Wahai pemuda yang taat kepada ibumu, naiklah ke punggungku untuk meringankanmu.” “Ibuku tidak berpesan demikian, ia berpesan untuk memegang lehermu”, jawab pemuda itu.  “Demi Tuhannya Bani Israil, seandainya kamu akan mengendaraiku tentu tidak dapat, maka berjalanlah hai pemuda, sekiranya kamu memerintahkan bukit untuk berpindah, pasti bukit itu akan pindah semua karena ketaatanmu kepada ibumu.” Lalu lembu itu dibawa pulang untuk berjumpa dengan ibunya.” Sang ibu berkata: “Wahai anakku, engkau miskin, dan berat bagimu untuk mencari kayu di hutan pada siang hari dan bangun pada waktu malam. Karena itu lebih baik kamu jual sajalah lembu ini.”  Pemuda itu bertanya: “Berapakah harus aku jual?” Jawab ibunya: “Tiga dinar, dan jangan engkau jual sebelum bermusyawarah denganku.”
Pada waktu itu harga lembu memang tiga dinar, maka ketika lembu itu dibawa ke pasar, Allah mengutus malaikat Jibril untuk menguji pemuda itu sampai di mana ketaatannya pada ibunya. Allah juga memperlihatkan kebesaran-Nya terhadap makhluk, maka datanglah malaikat kepada pemuda itu dengan menyerupai manusia dan bertanya: “Berapa engkau akan menjual lembu ini?” Jawab pemuda itu: “Tiga dinar dengan kerelaan ibuku.” Malaikat berkata: “Aku beli seharga enam dinar, dengan syarat tanpa memberitahu ibumu.” Pemuda itu menjawab: “Andaikata engkau membelinya dengan uang emas seberat lembu ini sekalipun, maka aku tetap tidak akan menjualnya tanpa kerelaan ibuku.” Lalu ia pulanglah ia untuk menjumpai ibunya, dan ibunya berkata: “Sekarang engkau boleh menjualnya seharga enam dinar dengan kerelaanku.”

Maka pemuda itu kembali lagi ke pasar dan menjumpai malaikat seraya berkata: “Ibuku ridha jika dijual dengan enam dinar, dan tolong jangan dikurangi dari enam dinar itu.” Jawab malaikat: “Sekarang aku bayar dua belas dinar dengan syarat jangan memberitahukan kepada ibumu.” Maka pemuda itu kembali untuk memberitahukan kepada ibunya, dan ibunya berkata: “Yang datang kepadamu itu adalah seorang malaikat yang akan mengujimu, maka bila ia datang dan menjumpaimu, bertanyalah kepadanya: “Bolehkah lembu ini dijual?”

Dan ketika hal itu ditanyakan, malaikat menjawab: “Pulanglah engkau dan katakan kepada ibumu: “Pertahankan dahulu ini, sebab Nabi Musa as. akan membeli lembu ini, karena ada peristiwa pembunuhan di kalangan Bani Israil, bila ia datang untuk membeli lembu ini, maka jangan dijual kecuali jika berat lembu ini ditimbang dengan emas.”

Maka ditahanlah lembu itu sehingga terjadilah perintah Allah kepada Bani Israil untuk menyembelih lembu, dan ketika dicari lembu yang memenuhi syarat, maka tidak ada lain kecuali lembu tersebut. Selanjutnya tanpa banyak pertimbangan lagi, mereka terpaksa membelinya dengan harga uang dinar seberat lembu itu. Itulah rahmat dan karunia Allah kepada anak yang berbakti kepada ibunya.

                                                         ** ^ **



 

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.