Translate

Thursday, October 27, 2016

ADAB MENENGOK ORANG SAKIT

Adab Islam.
Sabda Rasulullah saw.:
‘Aaa-idul mariidhi yakhuudhu firrahmati fa idzaa jalasa ‘indahu ghamurat-hur rahmatu.
Artinya:
“Menjenguk orang sakit, membawa keringanan bagi yang sakit dalam membawa rahmat, maka apabila duduk di dekat orang sakit melimpahlah kepadanya rahmat.” (HR. Ahmad).

Adab-adabnya.
Keuntungan bagi orang yang menengok orang sakit adalah ia akan dijauhkan dari neraka sepanjang tujuh tahun perjalanan. (HR. Abu Daud).

Pahala lainnya bagi orang yang menengok orang yang sakit adalah bila menengoknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat akan mendo’akan maghfirah untuk si penengok sampai sore hari. Dan jika menengoknya di sore hari maka tujuh puluh malaikat akan mendo’akan maghfirah sampai pagi hari. (HR. Abu Daud).

Disunnahkan agar berwudhu dahulu sebelum membesuk orang sakit. Rasulullah saw. melakukannya setiap sebelum menjenguk orang sakit. (HR. Abu Daud).

Membesuk orang yang sakit hendaknya dengan hati yang benar-benar ikhlas, semata-mata karena Allah SWT. (HR. Abu Daud).

Sebaiknya pergi menjenguk orang sakit dengan berjalan kaki. Rasulullah saw. biasanya jika menjenguk atau membesuk yang sakit, tidak menggunakan untanya atau keledainya. (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud).
[= Semua kembali tergantung kepada keadaan kita, apabila lokasi si pasien sangat jauh, tidak memungkinkan bagi kondisi badan dan waktu tempuh jika harus berjalan kaki, diperbolehkan menjenguk dengan memakai kendaraan, yang penting hati harus tulus dan ikhlas .]

Dibolehkan membesuk orang non muslim yang sedang sakit. (HR. Bukhari, Nasa’i, Abu Daud).
[= Hal ini semata-mata untuk tujuan dakwah, dengan harapan jika kita menengoknya ketika sakit, menunjukkan bagaimana sebenarnya akhlaq pemeluk Islam.]

Dibolehkan untuk membesuk orang sakit berkali-kali. Rasulullah saw. kadang-kadang membesuk orang yang sakit lebih dari satu kali. (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i).

Disunnahkan agar mendo’akan kesembuhan bagi pasien.
Adapun do’anya adalah sebagai berikut;
Allaahuma rabbannaasi Adzhibilba’saa A-isyfi Antasysyaa fiilaa syifaa-a illaa syifaa ukasyifaa anlaa yughaa dirusaqaman.
Artinya:
“Hilangkanlah penderitaan wahai Tuhan manusia, sembuhkanlah karena Engkaulah Dzat yang menyembuhkan. Tidak ada penyembuh kecuali penyembuh-Mu, penyembuh yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR. Bukhari).

Disunnahkan agar membacakan surat ‘Yasin’ kepada yang sakit jika sudah terlalu parah. Sebagian riwayat menyatakan, bahwa surat ‘Yasin’ bisa dijadikan sebagai penyembuh bila dibacakan ke atas orang yang sakit. (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, Abu Daud).

Sebaiknya duduk dekat pasien dengan menyertakan kesedihan kita atas musibah yang menimpanya. (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i).

Ketika menengok, jangan lupa menasihati yang sakit agar bersabar dalam menghadapi penderitaannya. (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i).

Dianjurkan agar membuat makanan dan membawakannya untuk yang sakit dan keluarganya. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah).

Jika sedang membesuk kemudian tiba waktu shalat maka sebaiknya lakukan shalat dengan berjamaah. (HR. Bukhari).
[= jika memungkinkan berjamaah bersama dengan pasien walau dia melakukannya diatas ranjang.]

Yang menengok hendaknya mengucapkan kepada yang sakit:
Laaba’sa thahuuru insyaa Allaahu.
Artinya:
“Tidak apa-apa. Insya Allah yang kamu alami adalah membersihkan jiwamu.”
(HR. Bukhari).

Disunnahkan agar meletakkan tangan di atas dahi yang sakit sambil mendo’akan untuk kesembuhannya. (HR. Bukhari).
[= hal itu sering dilakukan Rasulullah saw. bila menengok orang sakit.]

Jangan sekali-kali membuat keributan atau kebisingan di dekat yang sakit. Si sakit berhak menyuruh keluar orang yang menengoknya kapan saja bila ia tidak menyukai kedatangannya. (HR. Bukhari).

Boleh membawa anak yang sakit kepada orang yang sholeh, ulama ataupun wali Allah untuk dido’akan oleh orang sholeh tersebut. (HR. Bukhari).

                                                      ** 0 **


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.