ADAB ISLAM.
Makna Menikah
Melamar atau khitbah adalah
merupakan langkah awal suatu perkawinan yang dilakukan sebelum aqad nikah (
Sayyid Sabiq).
Maksud daripada melamar
adalah agar kedua belah pihak saling mengenal terlebih dahulu sehingga
perkawinan yang akan ditempuh betul-betul berdasarkan atas rasa saling
pengertian dengan keterbukaan. (Sayyid Sabiq).
Memilih Calon
Berhati-hatilah terhadap
wanita yang jahat, karena mereka tidak akan mengajak kepada kebaikan. (Luqman
Al-Hakim).
Hamba wanita yang mukmin
lebih baik daripada wanita merdeka yang musyrik.(QS. Al-Baqo’roh : 221).
Jika ada seseorang yang baik
dalam agama dan berakhlak mulia meminang anak-anak perempuan atau salah seorang
dari keluarga, maka hendaklah melaksanakan pernikahannya, jika ia menolak maka
akan timbul fitnah. (HR. Tirmidzi).
Ada beberapa ciri wanita
yang baik untuk dipinang menurut pandangan sunnah Nabi saw. adalah:
a). Sholehah (taat dalam
menjalankan agama).
b). Perawan.
c). Turunan orang baik-baik.
d). Sayang kepada anak-anak,
cantik dan ringan maharnya.(Sayyid Sabiq).
Melihat Calon.
Tujuan dari melihat calon
istri bagi seorang lelaki yang hendak menikah ialah untuk mengetahui dengan
sebenarnya akan rupa calon istrinya. (Sayyid Sabiq).
Diperbolehkan bagi seorang lelaki untuk melihat wanita yang akan dilamarnya. (HR. Muslim).
Adapun yang boleh dilihat oleh laki-laki terhadap wanita yang akan dilamarnya adalah muka dan telapak tangannya saja. (Sayyid Sabiq).
Allah mengharamkan melihat calon istri bagi seorang lelaki yang berniat meminangnya untuk maksud lain. (Sayyid Sabiq).
Melihat calon istri dapat menjamin kecocokan. (HR. Lima perawi selain Abu Daud).
Rasullullah bersabda: “Jika kalian meminang seorang wanita dan
dapat melihat sebagian anggota yang dapat menimbulkan rasa ingin menikahinya,
maka lakukanlah.” (HR. Ahmad, Abu Daud).
Diperintahkan agar memalingkan wajah (pandangan) dari seorang wanita, jika tanpa ada maksud meminangnya. (HR. Muslim).
Adab.
Apabila dua orang laki-laki
hendak meminang seorang wanita, maka laki-laki pertama yang lebih berhak. (HR.
Ahmad).
Dilarang menerima pinangan seseorang jika seandainya peminang pertama adalah orang yang kurang baik (tidak sholeh), sedangkan peminang kedua adalah orang yang sholeh. (Ibnu Rusyd).
Diperbolehkan bagi seorang laki-laki yang hendak melamar seorang perempuan dengan melalui perantara seorang yang dipercayanya. (Sayyid Sabiq).
Diperbolehkan seorang lelaki meminang seorang perempuan melalui sindiran. (QS. Al-Baqoroh : 235).
Seorang mukmin tidak diperbolehkan melamar seorang wanita yang masih dalam lamaran saudaranya (mukmin lainnya), sebelum ia benar-benar melepaskannya (dipastikan tidak jadi meminangnya). (HR. Bukhari dan Muslim)
Melamar hendaklah dengan sungguh-sungguh. Jika tidak jadi hendaklah segera memberi jawaban. Jangan meninggalkannya begitu saja tanpa kepastian. Hal ini akan menyakiti keluarga yang telah dilamar.
Diamnya seorang gadis ketika dilamar itu menandakan ia setuju untuk dinikahi. (HR. Tirmidzi).
Ditekankan agar menjauhi cara-cara melamar yang tidak Islami, seperti dengan tukar cincin, dll. Meniru-niru cara orang-orang non Islam, akan digolongkan dengan mereka. (HR. Abu Daud).
Jika seorang lelaki hendak meminang wanita yang masih dalam masa iddah dengan cara terang-terangan itu tidak boleh, yang boleh hanyalah dengan sindiran. (QS.Al-Baqoroh : 235).
Dilarang mengadakan janji pernikahan dengan seorang perempuan yang masih dalam masa iddah dengan cara rahasia. (QS.Al-Baqoroh : 235).
===***===

No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis saran dan kritik anda.