Translate

Friday, October 28, 2016

ADAB SALAM dan IZIN.

Adab Islam.
Mengucapkan Salam.
Sabda Rasulullah saw.:
Walladzii nafsii biyadihi laa tadkhulul jannata hattaa tu’minuu walaa tu’minuu hattaa tahaabbuu alaa adullukum ‘alaa syai-in in fa’altumuuhu tahaababtum afsyus salaama bainakum.
Artinya:
“Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, kamu tidak akan masuk syurga, kecuali kalau kamu beriman; dan tidaklah kamu beriman, kecuali kalau kamu saling mengasihi. Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang jika kamu kerjakan, kamu akan saling mengasihi? Sebarkanlah salam di antara kamu.” (HR. Muslim).

Tidak diperbolehkan melihat ke dalam rumah orang lain sebelum meminta izin kepada pemiliknya. (HR. Bukhari, Muslim).

Rasulullah saw. memerintahkan agar mencukil mata orang yang mengintip rumah orang lain tanpa izin. (HR. Abu Daud).

Tidak diperbolehkan meminra izin dengan hanya mengatakan ‘bolehkah aku masuk?’, tetapi izin harus dengan mengucapkan ‘Assalamu’alaikum, bolehkah saya masuk ?’. (HR. Tirmidzi, Nasa’i).

Batas meminta izin atau memberi salam sampai 3 kali. Jika setelah tiga kali ternyata tidak ada jawaban maka disunnahkan agar kembali. (HR. Bukhari, Muslim).

Ketika memberi salam atau ketika meminta izin untuk memasuki rumah orang lain, sebaiknya memandang kearah kiri atau kanan pintu, jangan memandang kearah pintunya. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud).
[= dikhawatirkan dengan melihat langsung kearah pintu, bila terbuka akan terlihat aurat tuan rumah.]

Jika ditanya oleh pemilik rumah, ‘..... siapa ?’ maka disunnahkan agar memberitahu siapa kita dengan jelas, jangan hanya menjawab ‘..... saya’. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i).

Diharuskan meminta izin masuk ke tempat wanita di tiga waktu aurat, walaupun keluarga sendiri, anak kecil, ataupun pembantu sendiri. (Al Qur’an).

Tiga waktu yang mesti meminta izin untuk memasuki kamar orang lain, walaupun saudara atau orang tua:
+a Sebelum shubuh
+b Masa tidur siang
+c Setelah Isya. (A Qur’anul karim).

Dianjurkan memberi salam kepada yang dikenal ataupun yag belum dikenal. (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i).

Menyebutkan salam, berarti menyebarkan kasih sayang. (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi).

Memberi salam menghilangkan takabur. (HR. Baihaqi).

Yang mengucapkan ‘Assalamu’alaikum’ akan mendapatkan sepuluh pahala, ‘Assalamu’alaikum warahmatullah’ mendapatkan dua puluh pahala, dan ‘Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuhu’ akan mendapatkan tiga puluh pahala. (HR. Tirmidzi, Nasa’i).

Lebih utama mengucapkan salam terlebih dahulu. (HR. Abu Daud, Ahmad).

Aturan dalam mengucapkan salam:
*). Yang kecil memberi salam kepada yang besar.
*). Yang berjalan kepada yang duduk.
*). Yang sedikit kepada yang banyak.
*). Yang berkendaraan kepada yang berjalan kaki.
(HR. Bukhari, Muslim).

Dianjurkan agar jangan memberi salam kepada orang non muslim terlebih dahulu. (HR. Muslim).

Jika orang non muslim mengucapkan salam kepada kita maka dianjurkan untuk menjawab dengan: ‘Wa ‘alai kum’. (HR. Muslim, Nasa’i, Ibnu Majah).

Tidak diperbolehkan mengucapkan salam dengan kalimat ‘Alaikas salam’ karena itu adalah salam yang diperuntukkan bagi orang mati. (HR. Tirmidzi, Nasa’i).

Tidak diperbolehkan memberi salam dengan menggunakan cara Yahudi dan Nasrani, yaitu dengan melambaikan tangan dan memberi isyarat jari. (HR. Tirmidzi, Dailami).

Dibolehkan mencium tangan orang alim dan terhormat. (HR. Abu Daud).

Tidak diperbolehkan menyambut orang yang datang dengan cara berdiri langsung dari duduk. (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah).

Bila diberi salam melalui seseorang maka menjawabnya dengan: ‘Alaika wa alaihi salam’ (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi).

Sunnah berjabat tangan. (HR. Bukhari).

Dua orang muslim yang berjabat tangan akan diampuni dosanya oleh Allah SWT. sebelum mereka berpisah. (HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud).

Berjabat tangan dengan tangan kanan, bukan dengan tangan kiri, kecuali uzur. (HR. Hakim).

Dan disunnahkan juga berangkulan. (HR. Tirmidzi).

Disunnahkan agar selalu memberi salam ketika memasuki rumah dan keluar rumah. Baik di rumah sendiri atau orang lain, walaupun rumah itu kosong. (HR. Baihaqi).

Memasuki rumah dengan mengucapkan salam akan membawa berkah Allah di dalamnya. (HR. Tirmidzi).

Juga dianjurkan agar memberi salam ketika memasuki majelis dan ketika meninggalkannya. (HR. Thabrani, Baihaqi).

Hendaklah memberi salam dengan suara yang keras sehingga cukup terdengar.

Menjawab salam adalah wajib, yaitu:
‘Wa ’alaikumussalaamu warahmatullah wabarakatuhu’
Sunnah berjabat tangan sambil berdo’a;
‘Yaghfiru lanaa walakum’

Sahabat-sahabat radhiallahu ‘anhum jika berjumpa satu sama lainnya maka mereka akan berjabat tangan dan jika pulang dari perjalanan jauh mereka akan berpelukan.

Adab Berjabat Tangan.
Laki-laki tidak diperbolehkan berjabat tangan dengan perempuan yang bukan muhrimnya. Begitupula sebaliknya. (Al Qur’an, HR. Thabrani, Ibnu Majah).

Rasulullah saw. biasanya jika berjabat tangan menunggu dilepas jabatan tangannya, bukan Rasulullah saw. dahulu melepaskannya.

Disunnahkan agar mengantar tamu yang akan pulang hingga sampai keluar rumah atau sebatas pintu. Setiap tamu yang akan pulang Rasulullah saw. akan mengantarkannya sampai ia keluar rumah. (HR. Ibnu Majah).

Jangan memalingkan muka dari orang yang menyalami kita. Rasulullah saw. tidak pernah memalingkan muka dari orang yang disalaminya.

Rasulullah saw. biasanya jika menyapa seseorang yang tidak diketahui namanya maka Rasulullah saw. akan memanggil dengan nama: “Wahai Ibnu Abdullah...”.

Berjabat tangan tidak cukup hanya dengan bersentuhan satu jari, tetapi saling memegang telapak tangan dengan kuat. (HR. Hakim).

                                                  *** $ ***


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.