Translate

Saturday, October 8, 2016

PEMBICARAAN MENDEKATI KEKUFURAN

Lidah yang tidak dikontrol oleh agama dan dikendalikan oleh iman dan taqwa akan mengakibatkan berkata-kata yang tidak ada manfaatnya bahkan merusak dirinya, terlebih lagi yang berhubungan dengan Dzat-Nya Allah serta sifat-sifat-Nya. Misalnya kita mengatakan: Itu adalah sudah dikehendaki oleh Allah dan kamu. Perkataan tersebut yang menyebabkan kufur adalah  kata-kata “dan”, yang berarti menyamakan kedudukan Allah dengan manusia. Padahal antara Allah dan manusia sangat berbeda dalam semua hal. Allah sebagai khaliq-Nya (penciptanya) dan kita adalah sebagai hamba-Nya (makhluk-Nya). Dalam hal ini Rasullullah bersabda:
“Janganlah seseorang diantara kamu semua mengucapkan: ‘Itu adalah sudah dikehendaki oleh Allah dan engkau kehendaki’, tetapi hendaklah kamu mengucapkan: ‘Itu adalah sudah dikehendaki oleh Allah kemudian engkaupun menghendakinya.’”
(Diriwayatkan oleh Nasa’i)

Sangat dibenci dan tercela sekali kalau ada orang berkata: “Saya berlindung kepada Allah dan kepadamu”, atau “Andaikata bukan karena pertolongan Allah dan kamu.” Tetapi hendaklah dikatakan: “Saya berlindung kepada Allah, kemudian juga kepadamu”, atau “Andaikata bukan karena Allah kemudian juga karena kamu”.
Ibnu Abbas ra. berkata: “Sesungguhnya seorang diantara kamu semua itu akan berbuat kemusyrikan, sampai ia bermusyrik dengan menggunakan anjingnya, sebab ia mengatakan: ‘Andaikata tidak ada anjing kita ini, pasti kita akan kecurian malam tadi.”

Perlu diyakini betul-betul, bukanlah yang berkuasa untuk menghindari pencurian itu anjing, akan tetapi Allah yang menjaga atau yang melindunginya. Anjing hanya sebagai perantara saja, sehingga tidak sampai terjadi percurian. Juga termasuk ucapan yang menghampiri kekufuran atau kemusyrikan adalah bersumpah dengan menyebut nama selain Allah. Dalam hal ini Rasullullah saw. bersabda dalam haditsnya:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala melarang kamu semua seandainya kamu semua bersumpah dengan menggunakan sebutan ayah-ibumu.”
(Diriwayatkan oleh Bukhory dan Muslim).  

Dengan demikian kalau kita bersumpah, maka bersumpahlah dengan menggunakan nama Allah (Demi Allah), jangan dengan menggunakan nama selain Allah. Abu Hurairah ra. berkata, Rasullullah saw. bersabda:
“Janganlah seseorang dari kamu itu mengatakan: ’Hambaku lelaki atau hambaku perempuan.’ Semua dari kamu semua itu adalah hamba Allah, lelaki atau perempuan, tetapi hendaklah mengatakan: ‘bujangku lelaki atau perempuan’. Seorang budak janganlah mengatakan: ‘gustiku lelaki’ atau ‘gustiku perempuan’, tetapi hendaklah mengatakan: ‘Tuanku lelaki atau perempuan’, sebab kamu semua adalah hamba Allah sedang yang menjadi Gusti atau Tuhan adalah Allah SWT. itu sendiri.”
(Diriwayatkan oleh Muslim).

Dan dalam riwayat lain, Rasullullah saw. bersabda:
“Janganlah kamu semua mengatakan kepada orang munafik ‘Tuanku’, sebab  jikalau benar-benar menjadi tuanmu, maka kamu telah membuat kemurkaan kepada Tuhanmu.”
(Diriwatkan oleh Abu Dawud).

Perkataan yang mendekati kekufuran atau kesyirikan ini adalah termasuk dari bahaya lidah yang amat berat, yang mana kita semua harus waspada dan berhati-hati dalam menggunakan lidah agar tidak tergelincir kedalam jurang kenistaan.


                                                       ***^***

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.