Translate

Monday, October 24, 2016

ADAB MAKAN

Adab Islam.
Adab Makan Bersama-sama.
Sabda Rasulullah saw.:
Idzaa akala ahadukum ma-‘a jamaa-‘atin wa syabi-‘a falaa yarfa’ yadahu hattaa yarfa-‘al qaumu fa innahu yukhjilu jaliiashu.
Artinya:
“Apabila seseorang kamu makan bersama jama’ah (makan bersama-sama), dan kamu kenyang, maka janganlah ia mengangkat tangannya, sehingga mengangkatkan kaum itu, maka sesungguhnya merasa malu dianya makan bersama.” (HR. Baihaqi).
[= Jika makan bersama dan kita merasa sudah kenyang, janganlah cepat-cepat membasuh tangan tapi lambatkanlah seolah-olah kita masih makan, untuk menunggu tamu kita selesai makan, sebab jika kita cepat-cepat mencuci tangan sedangkan tamu belum selesai, nanti tamu itu akan merasa malu makan bersama. Begitulah kesopanan Islam dalam soal makan yang mengajarkan kepada pemeluknya mampunyai kesopanan segala hal.]

Jangan makan berlebihan.
Sabda Rasulullah saw.:
Maa mala-a aadamiyyun wi-‘aa-an syarran min badnihi bihasabi aadama luqaimaatun yuqimna shulbahu fa in kaana laa mahaala faa-‘ilan fatsulutsun litha-‘aamihi wa tsulutsun lisyaraabihi wa tsulutsun linaf sihi.
Artinya:
“Orang tidaklah memenuhi atau mengisi sesuatu wadah yang lebih buruk dari pada mengisi (memenuhi) perutnya. Cukuplah bagi seseorang, beberapa suap kecil saja yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Kalau terpaksa harus mengerjakan itu, maka sepertiga perut itu untuk makannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan Hibban).

Adab-adab Makan.
1). Hendaknya dipastikan bahwa makanan yang kita makan adalah halal, tidak haram dan tidak syubhat. Makanan atau minuman yang diharamkan: bangkai, darah, daging babi, sesuatu yang disembelih bukan atas nama Allah, khamar (minuman yang memabukkan). (Al Qur’anul karim).

2). Disunnahkan agar makan dengan menggunakan tangan kanan. Makan dengan menggunakan tangan kiri adalah perbuatan syetan. 
     (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasa’i).

3). Disunnahkan agar membasuh tangan dahulu sebelum makan atau minum. 
      (HR. Nasa’i).

4).  Diperintahkan agar memulai makan dengan membaca basmallah. 
     (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi).

5). Jika pada permulaan makan lupa membaca basmalah maka hendaklah membaca:

Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu.
Artinya:
Dengan nama Allah pada awalnya dan pada akhirnya. (HR. Tirmidzi, Nasa’i).

6). Do’a makan:

Sebelum makan;
Allahumma baarik lanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar
Artinya :
“Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Sesudah makan;
Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin
Artinya :
“Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami memeluk agama islam.”

7). Disunnahkan agar makan memulai dari makanan terdekat. (HR. Bukhari).

8). Tidak diperbolehkan makan sambil bersandar, berjalan, tidur-tiduran. (HR. Bukhari, Muslim Tirmidzi, Nasa’i).

9). Disunnahkan memuji makanan dan tidak diperbolehkan mencela makanan. (HR. Bukhasi, Muslim, Tyirmidzi, Nasa’i).

10). Jika suka dengan makanan yang dihidangkan makanlah dan jika tidak suka maka tinggalkan. (HR. Muslim).

11). Dianjurkan agar makan dengan berjamaah, makan dengan berjamaah akan menambah berkah. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah).

12). Makanan satu orang dengan berjamaah cukup untuk dimakan oleh dua orang, makanan untuk dua orang cukup untuk dimakan oleh empat orang, dan makanan untuk empat orang cukup untuk dimakan delapan orang. (HR. Muslim, Abu Daud).

13). Rasulullah saw. tidak pernah makan di meja makan atau kursi, walaupun di zaman itu sudah ada meja dan kursi. (HR. Bukhari).

14). Cara duduk ketika makan; duduk dengan di atas telapak kaki kiri dan menegakkan betis kaki kanan.

15). Disunnahkan memakai tutup kepala.

16). Dianjurkan agar makan dengan memakai alas di bawah piring makanan. (HR. Bukhari).
[= Agar  makanan yang jatuh ke alas masih bersih dan bisa dimakan kembali.]

17). Disunnahkan memulai makan dari pinggir piring menuju ke tengah karena berkah makanan terletak di tengah. (HR. Bukhari, Nasa’i, Ibnu Majah).

18). Jangan memotong daging dengan pisau ketika sedang makan karena yang demikian adalah budaya bangsa asing, sebaiknya digigit dengan gigi. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

19). Jangan makan di tempat yang ada hidangan tuak atau minuman yang memabukkan. (HR. Nasa’i).

20). Hendaklah mengambil kembali makanan yang jatuh karena kemungkinan itu adalah makanan yang mengandung berkah. (HR. Muslim, Nasa’i).

21). Selesai makan disunnahkan membersihkan piring bekas makan, sehingga betul-betul bersih seperti semula. (HR. Muslim).

22). Sebelum makan disunnahkan untuk mencuci tangan dan sesudahnya dianjurkan agar menjilati jari-jari tangan, sebelum dibersihkan dengan air atau sapu tangan. (HR. Muslim, Nasa’i).

23). Disunnahkan agar menjilati piring bekas makan, sehingga bersih dan tidak tersisa. (HR. Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi).

24). Menjilati piring maksudnya, menjilati apa-apa yang ada dalam piring (sisa makanan) dengan menggunakan jari-jari. (Nashiruddin Al-Albani).

25). Piring yang dijilati (dengan jari) setelah makan akan mendo’akan baginya. (HR. Ibnu Hibban dan Baihaqi).

26) Hendaknya jangan mengambil kue atau makanan langsung dua macam jika sedang makan berjamaah. (HR. Bukhari, Muslim).

27). Habiskan makanan dengan piring yang bersih, seolah-olah piring baru dicuci. (HR. Ad-Darim).

28). Sambil makan hendaklah juga memperbanyak dzikir.

29). Dzikir yang dianjurkan agar banyak dibaca ketika makan adalah:
Allaahumma lakalhamdu wa lakasysyukru.
Artinya:
“Ya Allah bagi-Mu pujian dan bagi-Mu rasa syukur.”

30). Hendaknya makan tidak terlalu banyak atau terlalu kenyang. Tidak dibolehkan makan dan minum berlebih-lebihan. (Al-Qur’an).

31). Niatkan dalam hati bahwa makan kita adalah untuk manambah ibadah. (Al-Qur’anul Karim).

32). Perut kita dibagi tiga bagian; makanan, air dan udara.

33). Makanan-makanan yang disukai Rasulullah saw. :
  • Tsarit (roti yang dipotong kecil-kecil dan dimasukkan kedalam kuah). (HR. Abu Daud, Hakim).
  • Khabab (daging bakar seperti sate).
  • Daging kambing, bagian paha depannya. (HR. Bukhari).
  • Buah labu, buah mentimun dimakan dengan kurma atau buah semangka dengan kurma. (HR. Muttafaq ‘alaih).
  • Susu, keju, madu, makanan manis, kurma, cuka dan kurma yang direndam dimalam hari, dimakan pada pagi harinya. (HR. Bukhari dan Muslim).
  •  Zaitun. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

34). Sebaiknya selalu menyimpan kurma di dalam rumah, barangsiapa yang menyimpan kurma dirumahnya maka tidak akan kelaparan. (HR. Muslim).

35). Rasulullah saw. pernah makan;
  • Daging kelinci. (HR. Bukhari dn Muslim).
  • Daging ayam.
  • Belalang. (HR. Muttafaq ‘alaih).
  • Ikan cumi-cumi. (HR. Abu Daud).
36). Makanan yang dilarang oleh Rasulullah saw. untuk dimakan:
°         Daging keledai, tetapi dibolehkan makan daging kuda, kelinci, biawak dan belalang. (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i).
°         Daging binatang yang bertaring. (HR. Bukhari, Muslim).
°         Daging binatang buas. (HR. Bukhari, Muslim).
°         Burung yang berkuku mencengkeram. (HR. Muslim).

37). Makanlah dengan garam, karena garam adalah penghulu segala kuah. (HR. Ibnu Majah).

                                                            ** & **


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.