Kedai Sufi
Suatu
ketika, istri Mamat marah besar pada seseorang. Entah kenapa, amarahnya
dilampiaskan pada suaminya, dengan perasaan ingin menyakiti suaminya. Karena
itu ia ingin menghidangkan semangkuk sup yang baru saja mendidih agar dimakan
langsung suaminya itu.
Tapi
usai menghidangkan sup tadi, istrinya malah merasa bersalah dan menyesal. Maka dihadapan
suaminya iapun meneguk sup yang masih panas itu hingga separuh mangkuk.
Tentu
saja ia kepanasan, tapi ia tetap menahan rasa malunya. Sedemikian panasnya sup
yang dihirupnya, sehingga membuat air matanya meleleh. Ia berharap agar Mamat
mau meneguk sisanya yang panas tadi, sehingga terlampiaskan sakit hatinya.
“Sayang,
kenapa engkau menangis?”, tanya Mamat. “Aku sedang melamun tentang ibuku yang
malang. Sebab ibu sangat menyukai sup ini ketika masih hidup.”
Lantas
Mamat meneguk sup itu sampai habis. Mamat juga kepanasan, namun ia berusaha menahan
panasnya sup itu sampai air matanya juga meleleh.
“Engkau
menangis wahai suamiku?”.
“Benar,
saya menangis.”
“Kenapa?”.
“Karena
berpikir bahwa ibumu yang tua itu meninggal, sungguh malang. Seorang yang
malang meninggalkan seorang seperti dirimu
di negeri orang yang hidup ini.”
*****
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis saran dan kritik anda.