Translate

Wednesday, November 16, 2016

SUP AIR MATA

Kedai Sufi
Suatu ketika, istri Mamat marah besar pada seseorang. Entah kenapa, amarahnya dilampiaskan pada suaminya, dengan perasaan ingin menyakiti suaminya. Karena itu ia ingin menghidangkan semangkuk sup yang baru saja mendidih agar dimakan langsung suaminya itu.

Tapi usai menghidangkan sup tadi, istrinya malah merasa bersalah dan menyesal. Maka dihadapan suaminya iapun meneguk sup yang masih panas itu hingga separuh mangkuk.

Tentu saja ia kepanasan, tapi ia tetap menahan rasa malunya. Sedemikian panasnya sup yang dihirupnya, sehingga membuat air matanya meleleh. Ia berharap agar Mamat mau meneguk sisanya yang panas tadi, sehingga terlampiaskan sakit hatinya.

“Sayang, kenapa engkau menangis?”, tanya Mamat. “Aku sedang melamun tentang ibuku yang malang. Sebab ibu sangat menyukai sup ini ketika masih hidup.”

Lantas Mamat meneguk sup itu sampai habis. Mamat juga kepanasan, namun ia berusaha menahan panasnya sup itu sampai air matanya juga meleleh.

“Engkau menangis wahai suamiku?”.
“Benar, saya menangis.”
“Kenapa?”.
“Karena berpikir bahwa ibumu yang tua itu meninggal, sungguh malang. Seorang yang malang meninggalkan seorang  seperti dirimu di negeri orang yang hidup ini.”

                                                       *****


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.