Translate

Tuesday, November 15, 2016

SOAL ADAB.

Kedai Sufi.
Imam al-Junaid al Baghdadi bercerita, bahwa pada suatu hari, tepatnya hari Jum’at, sebagian orang-orang yang shaleh datang kepadanya dan meminta, “Kirimkanlah salah sorang miskin kepadaku untuk memberikan kebahagiaan dengan makan bersamaku.”

Al-Juanid pun melihat-lihat orang di sekitarnya, siapa di antara mereka yang fakir dan kelihatan lapar. Si fakir itupun lalu ditemukan. “Pergilah bersama Syekh ini, berilah kebahagiaan padanya.” kata al-Junaid.

Tak lama kemudian syekh itu kembali pada al-Junaid. “Wahai Abul Qasim,” kata Syekh itu pada al-Junaid, “si fakir itu hanya makan sesuap saja dan pergi meninggalkan engkau.”
“Barangkali Anda telah mengatakan sesuatu yang tak berkenan di hatinya.”
“Aku tidak mengatakan apa-apa,” jawab Syekh itu. Al-Junaid menoleh, tiba-tiba si fakir itu sudah duduk di antara mereka.

“Mengapa engkau tidak memenuhi kegembiraannya?”, tanya al-Junaid.
“Wahai Syekh, saya pergi meninggalkan Kuffah menuju Baghdad tanpa makan sesuatu pun. Saya tidak ingin kelihatan tidak sopan di hadapan anda karena kemiskinan saya, tetapi ketika anda memanggil saya, saya gembira karena anda mengetahui kebutuhan saya, padahal saya belum mengatakan apa-apa. Sayapun pergi kepadanya, sambil mendo’akan akan kebahagiannya di syurga. Ketika saya duduk di meja makannya ia menyuguhkan makanan, sambil berkata: ‘Makanlah ini, karena aku menyukainya dibanding sepuluh dirham.’ Ketika mendengar kata-katanya, tahulah saya bahwa cita-rasanya rendah sekali. Karena itu saya tidak suka makan makanannya.”

“Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, bahwa engkau tidak beradab jika membiarkannya tidak merasa bahagia?.”
“Wahai Abul Qosim, saya bertobat!”, seru si fakir. Lalu al-Junaid menyuruhnya agar kembali pada orang shaleh yang memberi makan tadi, untuk sekedar menggembirakan hatinya.”

                                                     *****


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.