Adab Islam.
Cara-cara
memandikan mayat adalah sebagai berikut; mengurut perutnya dengan
perlahan-lahan, membungkus tangan kita dengan kain bersih sambil berniat akan
memandikan mayat, lalu membasuh kemaluannya, dan membuka sarung tangan kita,
kemudian mewudhukanya seperti wudhu untuk shalat, lau membasuh seluruh tubuhnya
dari atas ke bawah sebanyak 3x, jika belum bersih basuhlah hingga 5x. (HR.
Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasa’i, Tirmidzi).
Jika
mayat muslimah, maka dibuka terlebih dahulu gulungan rambutnya lalu dibasuh
rambutnya kemudian digulung kembali. Setelah itu baru dimandikan seperti biasa.
(HR. Muslim).
Disunnahkan
untuk menaburkan kapur barus ke atas jenazah. (HR. Baihaqi).
Apabila
ada seorang menantu wanita yang meninggal dunia di antara laki-laki dan tidak
ada seorang wanita pun pada saat itu, atau seorang lelaki yang meninggal dunia
di antara wanita tanpa ada seorang pun lelaki, maka hendaklah mayat itu ditayamumkan.
(HR. Abu Daud).
Diperbolehkan
bagi suami memandikan istrinya begitupun sebaliknya. (HR. Abu Daud).
Disunnahkan
agar memberi wangi-wangi ketika memandikan mayat. (HR. Bukhari).
Disunnahkan
agar memandikan jenazah dengan hitungan yang ganjil, yaitu; 3 kali, 5 kali dst.
(HR. Bukhari).
Dan
salah satu disunnahkan dengan menggunakan daun bidara, sabun atau dengan
wangi-wangian. (HR. Bukhari).
Disunnahkan
ketika memandikan mayat agar mendahulukan anggota-anggota badan jenazah yang
sebelah kanan dan anggota wudhunya. (HR. Bukhari).
Dianjurkan
melepaskan ikatan rambut ketika sedang dimandikan. Setelah rambut dibilas, lalu
disisir, dan diikat dengan tiga ikatan. (HR. Muslim).
Disunnahkan
ketika memandikan mayat, hendaknya dengan memakai lap atau kain, tidak langsung menggunakan tangan kita. (HR.
Abu Daud).
Hendaknya
mayat dimandikan dalam kain penutup tubuh agar auratnya tetap terjaga. (Al
Ghazali).
Mayat
perempuan hendaknya dimandikan oleh perempuan, dan mayat lelaki hendaknya
dimandikan oleh lelaki. (HR. Ibnu Majah, Abu Daud).
Dianjurkan
agar orang yang memandikan mayat ialah orang yang ahli agama atau orang sholeh.
(HR. Ibnu Majah, Baihaqi).
Disunnahkan
mandi bagi orang telah selesai memandikan mayat. (HR. Abu Daud).
Disunnahkan
bagi orang yang membawa jenazah agar berwudhu setelah selesai penguburannya.
(HR. Abu Daud, Tirmidzi).
Dianjurkan
agar mencuci tangan setelah memandikan mayat. (HR. Hakim, Baihaqi).
Di
antara syarat-syarat yang harus dipenuhi orang yang akan memandikan mayat,
adalah;
+1.
Menutupi mayat dan tidak membicarakan sesuatu yang tidak baik mengenai
si mayat. (HR. Hakim, Bainaqi).
+2.
Semata-mata karena Allah SWT. (HR. Bukhari, Muslim).
Pahala
memandikan mayat orang Islam:
-1.
Allah mengampuninya 40 kali.
-2.
Barang-siapa menggali lubang kuburan untuk jenazah seseorang muslim dan
menutupi aibnya, maka ia seperti seseorang
yang memberikan tempat tinggal
kepada si mayit sampai hari kiamat, dan
barang-siapa mengkafaninya maka
Allah akan memakaikan kepadanya sehelai
sutra tipis dan tebal di dalam syurga.
(HR.
Hakim, Baihaqi).
Diwajibkan
agar ditangguhkan untuk memandikan mayat, apabila masih diragukan atau belum
diyakini kematiannya. (Syekh Zainuddin Al Malibari).
Dianjurkan
agar memandikan mayat di tempat yang sepi dan lebih tinggi. (Syekh Zainuddin Al
Malibari).
Memandikan
mayat dengan memakai air asin lebih utama daripada dengan air tawar. (Syekh
Zainuddin Al Malibari).
***
88 ***

No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis saran dan kritik anda.