Adab Islam.
Disunnahkan
agar memakai pakaian yang terbaik. Dan bukan berarti yang terbaru,
setidak-tidaknya pakaian yang masih terlihat baik dan suci. (HR. Bukhari).
Rasulullah
saw. mempunyai pakaian khusus yang dikenakan hanya pada hari Raya saja. (HR.
Ahmad).
Dianjurkan
makan sebelum keluar shalat hari raya Iedul Fitri. (HR. Bukhari).
[=
Rasulullah saw. biasanya makan beberapa kurma dengan bilangan ganjil sebelum
berangkat shalat Iedul Fitri.]
Dan
disunnahkan agar tidak makan apapun sebelum shalat Iedul Adha. (HR. Tirmidzi,
Ibnu Majah, Ahmad).
Tempat
shalat hari raya tanpa menggunakan mimbar. (HR. Bukhari).
Baik
sekali, jika mengadakannya di lapangan, tetapi Rasulullah saw. pun pernah
melaksanakannya di masjid bila situasi tidak memungkinkan diadakan di lapangan.
Tidak
ada adzan dan iqomat pada shalat hari raya. Shalat hari raya dimulai langsung tanpa
keduanya. (HR. Bukhari).
Setelah
selesai shalat hari raya disunnahkan untuk melanjutkan dengan khutbah hari
raya. (HR. Bukhari).
Hendaknya
menyegerakan shalat hari Raya Iedul Adha dan melambatkan shalat hari raya Iedul
Fitri.
Bersedekah
setelah shalat hari raya. Biasanya Rasulullah saw. setelah turun dari khutbah
ditemani oleh Bilal ra. langsung membuka sorbannya untuk menerima sedekah dari
para sahabatnya. (HR. Bukhari).
Disunnahkan
bagi khatib untuk memberikan nasihat khusus kepada kaum wanita setelah khutbah
hari raya. Rasulullah saw. akan mendekati kumpulan wanita dan memberikan nasihat
khusus kepada mereka. (HR. Bukhari).
Dimakruhkan
membawa senjata di hari raya. Apalagi dalam keadaan terhunus. (HR. Bukhari).
Disunnahkan
agar memperbanyak bertakbir dengan mengeraskan suara pada hari raya. (HR.
Bukhari).
Wanita-wanita
yang haid atau yang sedang ada halangan dibolehkan mendatangi tempat shalat
hari raya, hanya saja mereka di tempatkan di tempat yang terpisah dengan yang
lainnya. Merekapun dibolehkan untuk mengikuti bertakbir dengan orang banyak.
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud).
Dihadapan
imam hari raya disunnahkan memakai satir
atau penghalang. (HR. Bukhari).
[=
karena shalat di lapangan terbuka tidak ada dinding penghalang maka hendaknya
imam memakai penghalang (bisa dengan tongkat atau kayu) dan itu sudah mencukupi
sebagai penghalang untuk seluruh jama’ah.]
Disunnahkan
pada shalat hari raya membaca surat ‘Sabbihisma
rabbikal ‘ala’ di rakaat pertama,
dan ‘Hal ataka haditsul ghasyiyah’
di rakaat kedua. Rasulullah saw. pun pernah membaca ‘Qoof wal Quranil majid’ dan ‘Iqtirabatis
saa’ah’. (HR. Jamaah, kecuali Bukhari).
Sebaiknya
berjalan menuju tempat hari raya melalui
jalan yang tidak biasa dilewati. (HR. Bukhari).
Dicontohkan
oleh Rasulullah saw. agar pergi dan pulang dari tempat shalat hari raya melalui
jalan yang berlainan. (HR. Bukhari).
Disunnahkan
memendekkan shalat hari Raya dan memanjangkan khutbahnya dan memperbanyak
takbir. (HR. Ibnu Majah).
***&***

No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis saran dan kritik anda.