Translate

Sunday, November 6, 2016

ADAB HARI RAYA.

Adab Islam.
Disunnahkan agar memakai pakaian yang terbaik. Dan bukan berarti yang terbaru, setidak-tidaknya pakaian yang masih terlihat baik dan suci. (HR. Bukhari).

Rasulullah saw. mempunyai pakaian khusus yang dikenakan hanya pada hari Raya saja. (HR. Ahmad).

Dianjurkan makan sebelum keluar shalat hari raya Iedul Fitri. (HR. Bukhari).
[= Rasulullah saw. biasanya makan beberapa kurma dengan bilangan ganjil sebelum berangkat shalat Iedul Fitri.]

Dan disunnahkan agar tidak makan apapun sebelum shalat Iedul Adha. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).

Tempat shalat hari raya tanpa menggunakan mimbar. (HR. Bukhari).

Baik sekali, jika mengadakannya di lapangan, tetapi Rasulullah saw. pun pernah melaksanakannya di masjid bila situasi tidak memungkinkan diadakan di lapangan.

Tidak ada adzan dan iqomat pada shalat hari raya. Shalat hari raya dimulai langsung tanpa keduanya. (HR. Bukhari).

Setelah selesai shalat hari raya disunnahkan untuk melanjutkan dengan khutbah hari raya. (HR. Bukhari).

Hendaknya menyegerakan shalat hari Raya Iedul Adha dan melambatkan shalat hari raya Iedul Fitri.

Bersedekah setelah shalat hari raya. Biasanya Rasulullah saw. setelah turun dari khutbah ditemani oleh Bilal ra. langsung membuka sorbannya untuk menerima sedekah dari para sahabatnya. (HR. Bukhari).

Disunnahkan bagi khatib untuk memberikan nasihat khusus kepada kaum wanita setelah khutbah hari raya. Rasulullah saw. akan mendekati kumpulan wanita dan memberikan nasihat khusus kepada mereka. (HR. Bukhari).

Dimakruhkan membawa senjata di hari raya. Apalagi dalam keadaan terhunus. (HR. Bukhari).

Disunnahkan agar memperbanyak bertakbir dengan mengeraskan suara pada hari raya. (HR. Bukhari).

Wanita-wanita yang haid atau yang sedang ada halangan dibolehkan mendatangi tempat shalat hari raya, hanya saja mereka di tempatkan di tempat yang terpisah dengan yang lainnya. Merekapun dibolehkan untuk mengikuti bertakbir dengan orang banyak. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud).

Dihadapan imam hari  raya disunnahkan memakai satir atau penghalang. (HR. Bukhari).
[= karena shalat di lapangan terbuka tidak ada dinding penghalang maka hendaknya imam memakai penghalang (bisa dengan tongkat atau kayu) dan itu sudah mencukupi sebagai penghalang untuk seluruh jama’ah.]

Disunnahkan pada shalat hari raya membaca surat ‘Sabbihisma rabbikal ‘ala’ di rakaat pertama,  dan ‘Hal ataka haditsul ghasyiyah’ di rakaat kedua. Rasulullah saw. pun pernah membaca ‘Qoof wal Quranil majid’ dan ‘Iqtirabatis saa’ah’. (HR. Jamaah, kecuali Bukhari).

Sebaiknya berjalan menuju tempat  hari raya melalui jalan yang tidak biasa dilewati. (HR. Bukhari).

Dicontohkan oleh Rasulullah saw. agar pergi dan pulang dari tempat shalat hari raya melalui jalan yang berlainan. (HR. Bukhari).

Disunnahkan memendekkan shalat hari Raya dan memanjangkan khutbahnya dan memperbanyak takbir. (HR. Ibnu Majah).

                                                        ***&***









No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.