Translate

Saturday, September 3, 2016

PUASA

Embun Qolbu

Sufyan al-Tsauri r.a berkata: "Saya pernah bermukim di Mekkah selama tiga tahun. Diantara penduduk Mekkah kudapati seorang laki-laki yang setiap hari, pada waktu Dhuhur, datang ke masjid, melakukan thawaf lalu shalat dua rakaat, kemudian memberi salam kepadaku dan pulang. Demikianlah saya perhatikan, orang itu melakukan hal yang sama setiap hari. Hingga timbul di dalam hatiku rasa simpati kepadanya."

Suatu ketika orang itu jatuh sakit, lalu ia memanggilku dan berkata, "Seandainya saya meninggal dunia, saya minta tuan sendiri yang memandikan dan menguburkan saya. Jangan biarkan saya sendirian di kuburan, ber-talqin-lah kepada saya saat Munkar dan Nakir mengajukan pertanyaan".

Aku meyakinkan akan melaksanakan semua permintaan itu. Ketika ia wafat, kulakukan semua permintaannya, dan aku menginap di kuburannya. Pada saat aku berada diantara terjaga dan tertidur, kudengar suara dari arah atas mengatakan: "Hai Sufyan, kami tidak membutuhkan penjagaanmu, talqin-mu dan hiburanmu, karena kamilah yang akan menghiburnya dan men-talqin-kannya!".

Aku bertanya, "Dengan apa?". Terdengar jawaban, "Karena ia berpuasa dibulan Ramadhan dan kemudian diikuti pula dengan puasa enam hari di bulan Syawwal."

Aku terjaga. Ternyata tidak ada seorangpun disekitar tempat itu. Kemudian aku berwudlu dan melakukan shalat, dan tidur kembali. Lantas kualami pula kejadian serupa. Demikianlah sampai terulang tiga kali. Maka tahulah aku bahwa suara itu adalah dari Allah, bukan dari syetan. Akhirnya aku pulang sampai berdoa, "Ya Allah, tuntunlah aku agar dapat melakukan puasa itu, berkat karunia dan kemurahan-Mu. Amin.


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.