Translate

Saturday, September 3, 2016

BULAN ILAHI itu RAMADLAN NAMANYA

Embun Qolbu

Bulan Ilahi itu Ramadlan namanya. Allah Turun ke muka bumi, dengan Ridla, Mahabbah, Dloman, Ulfah dan Nur-Nya.

Katanya bulan itu melebihi pendaran seribu purnama, karena Senyum Kelembutan Ilahi membungkus Gairah RinduNya atas Kecintaan Agung kepada para hambaNya.

Bulan itu, Ramadlan namanya. Tak ada kenangan paling indah sepanjang masa, kecuali kenangan yang sekaligus jadi impian keabadian di masa depan.

Allah Meridloi kita, ketika kaki kita melangkah pertama di pintu-pintu syurga. Allah mengunci bara nafsu dan memenjarakan liarnya hewani kita, bahkan membelenggu syetan-syetan yang berselingkuh di bilik urat nadi jiwa kita. Lalu Allah memaafkan kita, Allah mencintai kita, Allah membebaskan kita.

Tak ada yang mengenang lebih panjang, lebih indah dibandingkan dengan pelaminan syurga di muka bumi. Ketika dua pecinta saling berpandangan dengan cahaya jiwa, lalu saling berpelukan dalam keteguhan kesatuan hakiki, lalu saling melepas dalam jarak kerinduan yang agung. Ketika seluruh cahaya berkumpul, Ruh-ruh suci menyatu, milyaran Malaikat berhamburan dalam barisan-barisan yang digerakkan oleh Kemahabesaran dan Kemahaindahan..

Disanalah Malam Kepastian (Lailatul Qadar), Mahkota-mahkota Pengantin Ilahi dikenakan. Keharuan yang melahirkan airmata. Airmata yang bergolak dalam gelombang cinta dan kasih, kemudian menjadi bahan jagad semesta-rayanya. Kelopak mata kita yang sembab adalah kelopak "Kun", dan ketika "Fayakun", airmata itu membelah pipi-pipi tulip Kemaha-IndahanNya, dalam KemahabesaranNya. Lalu selembar "Lauhul Mahfudz" di GenggamanNya Sekedar untuk mencatat Kisah Cinta-Nya.

Lalu disana tertulis. "Puasa ini hanya untukKu wahai hambaKu dan kekasihKu. Biar Aku sendiri yang membalas cintamu, luruh kerinduanmu Karena Aku mencintaimu".

Duhai gulungan-gulungan ombak di samuderaNya, Bunga-bunga dibermusim di Syajarah KauniyahNya Mengembang dengan warna-warni : RidlaNya - MahabbahNya - DlomanNya - UlfahNya - NurNya.

Lima macam bunga yang menghapus seluruh keindahan dan semerbak semesta. Entah apa namanya, bidadarikah itu, atau Syurga-syurgaNya?

Yang jelas tarian-tarian syurgawi itu mengepakkan sayap-sayap Keindahan. Sebab Mahkota Ilahi segera diturunkan, diselubung rahasia gua Hira. Dalam pelukan Panglima Ruh Jibril.

Dari kesunyian itu cahaya muncah menerangi kegelapan semesta. Kekafiran, kemusyrikan, kezaliman, ketidak-adilan, ketakaburan, kemunafikan, kefasikan, kecinta duniawi, keangkuhan, ketakjuban diri, kekeroposan, kedengkian dan irihati. Tipu muslihat, kedustaan dan kebinatangan.

Lapisan-lapisan kegelapan itu hangus dalam cahayaNya. Cahaya dari Maha Cahaya di Bulan Cahaya. Untuk melahirkannya Sayyidina yang bercahaya. Muhammad yang bercahaya. Agar lahir hamba-hamba yang bercahaya melalui malam paling bercahaya. Allahu Akbar.
(M.Luqman Hakim) 

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.