Translate

Saturday, September 3, 2016

INGIN MIMPI BERTEMU NABI SAW.

Embun Qolbu

Dengan wajah muram seorang murid bersimpuh di hadapan Syaikhnya. Sang syaikh dengan sabar bertanya kepadanya,"Apakah gerangan yang merisaukanmu?".
"Wahai syaikh, sudah lama aku ingin melihat wajah Nabi Saw, walau lewat mimpi. Namun sampai sekarang keinginanku belum juga terkabul," jelas si murid. "Itu rupanya yang jadi keinginanmu. Tunggu sebentar.." Sang syaikh mengeluarkan pena, kemudian menuliskan sesuatu untuk muridnya. "Nah.. ini bacalah setiap hari seribu kali, Insya Allah kau akan bertemu dengan Nabimu".

Dengan wajah berseri pulanglah si murid membawa catatan itu. Namun setelah beberap minggu, kembalilah si murid ke rumah syaikhnya memberitahukan bahwa bacaan yang diberikannya tidak menghasilkan apa-apa. Sang syaikh segera memberikan bacaan lain.

Namun beberapa minggu kemudian muridnya kembali dengan lesu memberitahukan bahwa bacaan itupun belum menghasilkan apa-apa.

Setelah diam beberapa saat, berkatalah sang syaikh,"Nanti malam datanglah engkau kemari. Aku mengundangmu makan malam". Sang murid mengangguk kemudian pulang ke rumahnya. Setelah tiba saatnya pergilah ia ke rumah sang syaikh untuk memenuhi undangannya. Ia merasa heran melihat syaikhnya hanya menghidangkan ikan asin saja. "Makan, makanlah semua ikan itu, jangan sisakan sedikitpun!".

Karena tergolong murid taat, maka ia habiskan semua ikan asin yang ada. Selesai makan ia merasa kehausan karena memang ikan asin membuat orang mudah kehausan. Iapun meraih segelas air dingin yang ada di hadapannya.

"Letakkan kembali gelas itu!" perintah sang syaikh. "Kau tidak boleh minum air itu hingga esok pagi, dan malam ini kau tidur di rumahku".

Dengan penuh rasa heran diturutinya perintah syaikhnya. Malam itu ia tidak bisa tidur. Lehernya serasa tercekik karena kehausan. Ia membolak-balikkan badannya, hingga tertidur karena kelelahan. Apa yang terjadi? Malam itu ia bermimpi, syaikhnya menyodorkan segelas air dingin. Setelah minum, ia terjaga dari tidurnya. Mimpi itu sangat nyata. Seakan benar-benar terjadi padanya.

"Apa yang kau impikan?" tanya sang syaikh yang berdiri tidak jauh dari dirinya. "Syaikh, aku tidak bermimpi Nabiku SAW, aku mimpi minum air darimu syaikh".

Tersenyumlah sang syaikh, mendengar jawaban muridnya. Kemudian dengan bijaksana ia menjelaskan,"Jika cintamu pada Nabi SAW seperti cintamu pada air sejuk itu, niscaya kau akan memimpikan Nabimu SAW".


Menangislah si murid. Ia baru sadar bahwa ternyata dalam hatinya belum cukup ada rasa cinta kepada Nabi. Ia masih lebih mencintai dunia daripada Nabi. Ia masih banyak meninggalkan sunnahnya. Ia masih belum meneladani akhlaknya. Ia masih mencintai segelas air sejuk itu .....

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.