Translate

Wednesday, March 22, 2017

PEDANG MALAM sebabkan PEJABAT ZHALIM TAKUT dan TAUBAT.

Makbul.

Pada masa Abu Hasan bin Bisyir ada seorang pejabat kerajaan yang zhalim. Pada suatu ketika ia sedang duduk istirahat di dalam rumah besarnya di tepi pantai sambil menikmati berbagai hidangan lezat dan minuman keras. Perilaku pegawai itu menyebabkan Abu Hasan memgumpulkan pengikut-pengikutnya. Mereka berkerumun di depan rumah itu dan serentak mengumandangkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan suara yang bergemuruh. Mendengar gemuruh suara yang mereka lantunkan, keluarlah seorang pengawal dari rumah besar itu seraya bertanya: “Mengapa kamu berkumpul disini. Kamu semua mengganggu kami.” Abu Hasan bin Bisyir menjawab: “Katakanlah kepada majikanmu, jangan melakukan kemungkaran atau mencoba melakukan secara terang-terangan. Kalau ia tidak mau tunduk kepada permintaan kami ini, kami akan membunuhnya.”

Segera pengawal itu masuk dan menyampaikan pesan itu kepada majikannya. Pejabat itu pun berkata: “Bagaimana mungkin mereka dapat membunuhku. Aku dikawal pasukan yang kuat lagi gagah berani. Lagi pula tentaraku banyak.” Kata-kata pejabat itu disampaikan pengawalnya kepada jama’ah Abu Hasan. Kata pengawal itu: “Bagaimana kamu akan membunuh majikanku. Dia seorang pejabat yang dikawal pasukan yang kuat, berani dan banyak jumlahnya.”

Abu Hasan menjawab: “Kami akan membunuhnya dengan pedang malam.” Pengawal itu bertanya: “Apakah pedang malam itu.” Abu Hasan menjawab: “Kami akan berdo’a kepada Allah dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi.”

Pengawal itupun menyampaikan jawaban Abu Hasan kepada majikannya. Pejabat itu gemetar. Iapun segera meninggalkan perbuatan mungkarnya seraya berkata: “Kalau memang itu senjata yang dipakai untuk membunuhku, maka tak akan lagi senjata di jagat ini yang dapat menahan dan menangkisnya.” Pejabat itu segera menyadari kesalahannya selama ini dan kembali ke jalan yang benar. Keberanian Abu Hasan menyampaikan yang haq telah menyebabkan pegawai itu bertaubat.

                                                      **&**


No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.