Translate

Thursday, March 30, 2017

TAUBAT ITU HARUS DISERTAI DZIKIR.


Muhasabah.
Siapapun selain Nabi tentunya bisa potensial berbuat dosa. Karena itulah Allah Yang Maha Pengampun menyuruh kita untuk selalu bertaubat. Karena itu pula kaum sufi menetapkan taubat sebagai salah satu maqam atau tahapan yang harus ditempuh para salik. Taubat itulah maqam yang pertama sekali harus dilalui.

Mengenai hakikat taubat, taubat bukan sekedar melafalkan kalimah istighfar, melainkan harus disertai dengan dzikir yang di talqinkan. Lebih jauh ia menjelaskan bahwa taubat bagi kaum sufi berarti lupa pada segala sesuatu kecuali hanya mengingat Allah. Karena lalai mengingat Allah itu tergolong dosa besar, maka bagi  para penempuh jalan sufi harus selalu berusaha mengingat Allah kapanpun dan dimanapun. Bahkan ketika kita berada di wc sekalipun.

Tuesday, March 28, 2017

10 TINGKATAN MURAH HATI yang TERBAIK DALAM ISLAM.

Embun Qolbu

Ditulis oleh Ibnul Qoyyum Al-Zaujiah, ada 10 tingkatan yang bermurah hati menurut Islam, yaitu dimulai dari tertinggi;

 *) pertama, bermurah hati dengan jiwa, dia akan resah jika tidak bisa memberi, tidak keberatan untuk mendo’akan baik diminta maupun tidak diminta, dan baik diketahui ataupun tidak diketahui orang lain.

*) kedua, orang yang bagus dengan kepemimpinannya, memberikan manfaat dan kemurahan bagi orang kebanyakan yang dipimpinnya.

*) ketiga, kemurahan dengan kesenangan dan kebahagiaan, artinya untuk dirinya sendiri, tidak mendzalimi dirinya dengan pekerjaan melewati batas kemampuannya, memberikan haknya yang tepat pada tubuhnya, hak untuk istirahat, rileks, hak untuk makan, hak untuk kebutuhan rohani. Dia bermurah hati terhadap dirinya, apalagi jika bicara untuk kemaslahatan orang lain.

Monday, March 27, 2017

NAFSU SUFI

Kedai Sufi.
Rupanya di Jakarta ini banyak orang sedang bergelora memburu dunia Sufi, setelah dunia formal keagamaan mengalami jalan buntu membebaskan belenggu hawa nafsu mereka. Toh, di tengah-tengag kegersangan Jakarta, orang banyak juga yang mencari jalan Sufi, saking semangatnya lupa daratan. Kenapa? Karena mereka sulit membedakan mana yang merupakan semangat nafsu dan mana yang semangat dari dorongan ruh suci. Contohnya? Dibawah ini;

Friday, March 24, 2017

TAUBAT itu INDAH.

Muhasabah.
Hari-hari kita mestinya adalah hari-hari taubat. Karena setiap saat, setiap detik, antara cahaya dan kegelapan, antara dosa dan pahala, antara harapan dan penyesalan saling berebut di hati anda. Bahkan jika hari ini pun anda menyesali apa yang anda lakukan, besok pun terulang kembali dosa yang sama dalam waktu dan tempat berbeda, atau dalam bentuk yang berbeda pula.

Allah Maha tahu, betapa sombongnya, betapa lemahnya, betapa fananya manusia dan banyaknya manusia yang mengeluh, betapa banyaknya manusia yang tidak bersyukur, betapa banyaknya manusia yang tidak menalarkan akal sehatnya, betapa banyaknya yang tidak mampu mengekang hawa nafsunya.

Thursday, March 23, 2017

Istighatsah Pada Masa Nabi.


Embun Qolbu.

Pada waktu perang Badar Rasul Allah saw. melihat ke arah
orang-orang musyrik yang berjumlah seribu orang,
sedangkan sahabat beliau hanya berjumlah tigaratus tujuh belas orang.
Maka Nabi saw. menghadap kiblat, kemudian mengangkat tangannya,
dan berseru kepada Tuhannya,
“Oh Tuhan, laksanakan untukku apa yang telah Kau janjikan kepadaku.
Oh Tuhanku, datangkan bagiku apa yang telah Kau janjikan kepadaku.
Oh Tuhanku, jika Engkau biarkan hancur kelompok pendukung Islam ini,
Engkau tidak akan disembah lagi di bumi ini.”
Beliau terus-menerus berseru kepada Tuhan dengan mengangkat tangan
dan menghadap kiblat, sampai pakaian beliau jatuh
dari kedua pundak beliau. Abu Bakar mendatanginya
dan mengambil pakaian beliau, lalu diletakkan kembali ke atas kedua
pundak beliau. Abu Bakar mendekatinya dari belakang, dan berkata,
“Wahai Nabi Allah, cukuplah percakapanmu dengan Tuhanmu.
Dia akan laksanakan untukmu apa yang Dia telah janjikan kepadamu.”
Maka Allah menurunkan firman,
“Ketika kamu sekalian memohon pertolongan (ber-Istighatsah) kepada
Tuhanmu, dan Dia kabulkan untukmu: ‘Sesungguhnya Aku memperkuat
kamu dengan seribu malaikat datang bergelombang.’ “
Maka Allah memperkuat dengan seribu malaikat.

(Hadits Riwayat Umar bin Khattab)

Hanya KepadaMu-lah Kami Memohon


Muhasabah.
“Janganlah niat himmah (citamu) melampaui tujuan selain kepada Allah. Karena Allah yang Maha Pemurah itu tidak bisa dilampaui oleh angan-angan.”

Kita tidak boleh melampaui batas niat himmah kita kepada selain Allah, baik dalam amal, maupun dalam ahwal jiwa kita. Namun kita harus tetap berpijak pada keyakinan bahwa Allah-lah sebagai pijakan yang cukup, Allah-lah sebagai tujuan cukup, Allah-lah sebagai andalan kita semua.

Nabiyullah Yusuf as., pernah berkata, saat ia keluar dari penjara, “Dibanding dunia kalian, aku lebih cukup dengan agamaku. Dan dibanding agamaku, cukuplah Tuhanku.” Begitu juga keteladanan yang disampaikan oleh Nabi Ibrahim as., ketika beliau berkata: - padahal ia berada di perangkap alat perang – “Cukuplah jika aku harus meminta, bahwa Allah sesungguhnya mengetahui keadaanku.”

TONGKAT NAFSU dan OTAK BATU.


Muhasabah.

Surat al-Baqarah ayat 60.
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air hujan bagi kaumnya, maka Kami katakan: ‘Pukullah dengan tongkatmu pada batu, maka memancarlah dua belas mata-air dari batu itu.’ Benar-benar setiap manusia mengetahui tempat minumnya, makanlah dan minumlah dari rizki Allah, dan janganlah melampui batas di muka bumi sebagai golongan yang merusak bumi.”

Wednesday, March 22, 2017

DOA MAKBUL ORANG yang ISTIQOMAH BERIBADAH.

Makbul.
Seorang shalih telah beribadah kepada Allah selama empat puluh tahun. Pada suatu malam ketika sedang bermunajat, timbul keinginannya untuk meminta kepada Allah, lalu ia berdo’a: “Ya Allah, tunjukkan kepadaku apa yang telah Engkau sediakan untukku (bidadari).” Tiba-tiba dinding mihrabnya terbelah dan darinya keluar bidadari. Seandainya ia keluar ke dunia, niscaya akan menjadi fitnah bagi semua manusia karena cantiknya.

Kemudian bidadari itu bersyair: “Engkau mengeluh kepada Allah, sedangkan Allah mengetahui keluhanmu. Dan Allah mengabulkan harapanmu, dan kini telah menjauhkan ujian. Dia mengutusku untuk memikat hatimu. Setiap malam aku berbisik: “Andaikan engkau mendengar bisikanku tentu lebih mengasyikkan.” Lalu ia bertanya: “Hai jariah, untuk siapakah engkau?” Jawabnya: “Untukmu.” Lalu ia bertanya: “Berapa banyak istriku yang seperti engkau?” Jawabnya: “Seratus, dan setiap seratus jariah mempunyai seratus pelayan, dan setiap pelayan mempunyai seratus penghias, dan setiap penghias mempunyai seratus kepala.” Lalu ia bertanya: “Wahai jariah, apakah ada yang diberi lebih banyak dariku?” Jawabnya: “Hai miskin, pemberian yang diberikan kepadamu ini adalah pemberian untuk orang-orang yang banyak dosa lalu membaca istighfar dan diampuni Allah.” Kemudian ia membaca istighfar setiap terbenam matahari, dan ia diampuni oleh Allah.

                                                        ** & **


MEMASUKI KAMPUNG ILAHI.


Muhasabah.
Surat al-Baqarah Ayat 55 – 58.
Dan ketika kamu berkata: “Wahai Musa, kami tidak percaya kepadamu sehingga kami benar-benar melihat Allah.” Lalu jeritan keras merenggut kamu, dan kamu sekalin melihatnya. Lalu Kami membangkitkan kamu setelah kematianmu, agar kamu sekalian bersyukur. Dan Kami turunkan hujan dan Kami turunkan pula kepadamu ‘Manna’ dan ‘Salwa’. “Makanlah dari rizki yang baik-baik, yang telah Kami berikan kepada kamu.” Sesungguhnya mereka tidak mendzalimi Kami, tetapi mereka sendirilah yang mendzalimi diri mereka.”

DOA MAKBUL karena MEMBANTU SEORANG JANDA.

Makbul.
Seorang pedagang kurma di Mesir bernama Athiyah, dahulu adalah seorang yang kaya, tetapi kemudian menderita kerugian sehingga jatuh miskin. Ia tidak memiliki apa-apa lagi, kecuali sekedar penutup auratnya. Pada hari Asyura, ia shalat shubuh di masjid Amr bin al-Ash, dan menurut kebiasaan, masjid ini tidak dimasuki oleh para wanita kecuali pada hari Asyura, sekedar untuk berdo’a di dalamnya. Maka berdo’alah Athiyah di tempat yang berjauhan dari para wanita. Tiba-tiba ia didatangi seorang wanita yang menuntun anak-anaknya dan berkata kepadanya: “Demi Allah, saya mohon kepada  engkau supaya dapat melapangkan penderitaan kami dan memberi makanan kepada anak-anak saya ini, karena mereka adalah anak-anak yatim yang mati oleh ayahnya, dan ia tidak meninggalkan apa-apa untuk anak-anaknya. Saya adalah seorang Syarifah yang tidak mengenal kepada seorang pun, saya juga tidak pernah keluar kecuali pada hari ini, dan saya terpaksa mengorbankan perasaan saya, sedangkan saya tidak pernah berbuat seperti ini.”

DOA MAKBUL RABI’ATUL ADAWIYAH

Makbul.
Suatu malam yang sunyi sepi, di kala masyarakat sedang khusyuk tidur, seorang pencuri telah menyelinap ke dalam rumah Rabi’ah al-Adawiyah. Adapun di dalamnya ia tidak menemukan benda berharga kecuali sebuah kendi untuk  berwudhu, kendi itu pun telah buruk. Lantas pencuri itu bergegas keluar rumah tersebut. Tiba-tiba Rabi’ah al-Adawiyah menegur pencuri tersebut: “Hai, jangan keluar sebelum kamu mengambil sesuatu dari rumahku ini.” Pencuri tersebut terperanjat karena ia menyangka tidak penghuni di pondok tersebut. Ia juga merasa heran karena baru kali ini ia menemui tuan rumah yang begitu baik hati seperti Rabi’ah al-Adawiyah.

PEDANG MALAM sebabkan PEJABAT ZHALIM TAKUT dan TAUBAT.

Makbul.

Pada masa Abu Hasan bin Bisyir ada seorang pejabat kerajaan yang zhalim. Pada suatu ketika ia sedang duduk istirahat di dalam rumah besarnya di tepi pantai sambil menikmati berbagai hidangan lezat dan minuman keras. Perilaku pegawai itu menyebabkan Abu Hasan memgumpulkan pengikut-pengikutnya. Mereka berkerumun di depan rumah itu dan serentak mengumandangkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan suara yang bergemuruh. Mendengar gemuruh suara yang mereka lantunkan, keluarlah seorang pengawal dari rumah besar itu seraya bertanya: “Mengapa kamu berkumpul disini. Kamu semua mengganggu kami.” Abu Hasan bin Bisyir menjawab: “Katakanlah kepada majikanmu, jangan melakukan kemungkaran atau mencoba melakukan secara terang-terangan. Kalau ia tidak mau tunduk kepada permintaan kami ini, kami akan membunuhnya.”