Muhasabah.
Siapapun selain Nabi tentunya bisa potensial
berbuat dosa. Karena itulah Allah Yang Maha Pengampun menyuruh kita untuk
selalu bertaubat. Karena itu pula kaum sufi menetapkan taubat sebagai salah
satu maqam atau tahapan yang harus ditempuh para salik. Taubat itulah maqam
yang pertama sekali harus dilalui.
Mengenai
hakikat taubat, taubat bukan sekedar melafalkan kalimah istighfar, melainkan
harus disertai dengan dzikir yang di talqinkan.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa taubat bagi kaum sufi berarti lupa pada segala
sesuatu kecuali hanya mengingat Allah. Karena lalai mengingat Allah itu
tergolong dosa besar, maka bagi para
penempuh jalan sufi harus selalu berusaha mengingat Allah kapanpun dan
dimanapun. Bahkan ketika kita berada di wc sekalipun.






