Muhassabah.
Tarekat
atau tasawuf adalah sesuatu yang abadi bagi manusia seperti agama Islam yang
hanif. Tarekat dalam sejarahnya sudah ada sejak zaman Rasulullah saw. dan para
sahabat. Tarekat atau tasawuf ini memiliki peran sebagai pencucian jiwa manusia
dari nafsu-nafsu. Oleh karena itu tarekat ini banyak sekali manfaatnya bagi
manusia baik pada masa modern seperti sekarang maupun pada masa sahabat
Rasulullah saw.
Makna
hakiki dari tasawuf bagi kehidupan manusia, khususnya umat Islam adalah sifat
urgensitasnya yang sangat terutama di zaman serba modern saat ini. Karena
tasawuf harus menjadi semacam jembatan rohani dari ibadah ritual yang kita
lakukan sehari-hari guna menuju kehidupan abadi yang diridlai Allah SWT., di
samping menjadi jalan kearifan dan kesalehan sikap kita terhadap realitas
kehidupan. Tasawuf juga bisa mengantarkan kita pada ibadah yang sesungguhnya
pada Allah. Karena dalam tasawuf, ibadah tidak semata-mata dilakukan secara fisik
tapi juga secara non fisik, oleh seluruh anggota badan kita, termasuk jutaan
sel yang ada dalam tubuh manusia. Jadi semuanya beribadah kepada Allah SWT.
Ada
anggapan dan kesan dari masyarakat awam, bahwa bertasawuf harus dan perlu
mengasingkan diri dengan beruzlah atau menjauhkan kehidupan duniawi. Bertasawuf
bagi seorang muslim tidak harus menyendiri atau mengasingkan diri di dalam
rumah dengan hanya berdzikir dan menghitung-hitung bijih tasbih. Tidak
demikian. Bahkan juga tidak harus menjaga penampilan, dengan setiap hari
berpenampilan serba sorban dan gamis atau jubah dan jilbab yang mengharamkan
model-model atau melarang merubah-rubah pakaian tradisional gaya gurun pasir.
Tidak juga demikian. Masing-masing muslim mempunyai kebudayaan penampilan mode
berpakaian sendiri-sendiri, yang penting aurat yang diharamkan agama untuk
tidak terlihat sudah tertutup. Dan dalam kegiatan sehari-harinya, dianjurkan
muslim yang bertasawuf dapat membaur dengan kehidupan masyarakat, aktif pada
kehidupan dunia, turut serta bertugas melayani nasib manusia lain yang
membutuhkan pencerahan dari kegelapan hidupnya. Aktif bekerja di berbagai
organisasi sosial dan keagamaan. Tasawuf sekarang seyogyanya demikian karena
manusia diciptakan Allah untuk berdakwah dan menjadi khalifah di muka bumi.
Saat
ini jumlah tarekat yang diakui Pemerintah sudah banyak. Masing-masing dengan
nama yang diambil dari pendirinya dan dipimpin oleh mursyidnya. Sebenarnya
tidak ada yang namanya perbedaan antara satu tarekat dengan tarekat yang lain.
Demikian pula dari segi ajaran dan amalannya. Sebaliknya antara satu tarekat
dengan tarekat lainnya saling melengkapi. Kalaupun ada perbedaan hal itu hanya
dari segi nama tarekat saja, sementara semua ajaran bersumber atau berasal dari
Islam yang satu. Di dalam tarekat juga dikenal adanya madzhab-madzhab atau
aliran-aliran sebagaimana yang terdapat dalam fiqih. Bila di fiqih ada empat
nama madzhab besar, seperti Madzhab Hambali, Maliki, Syafi’i dan Hanafi, maka
dalam tarekat madzhab atau aliran besar itu diantaranya Qadiriyah, Naqsyabandiyah,
Khalidiyah dan Syadziliyah. Jadi meskipun ada aliran-aliran tarekat semacam itu
namun tidak ada perbedaan yang mendasar di dalamnya. Sebab satu hal yang perlu
kita ketahui, bahwa tarekat itu sendiri hanyalah suatu nama organisasi dari
para pengamal tasawuf, di mana mereka berkumpul untuk melakukan ibadah dan
berdzikir pada Allah bersama-sama.
** + **

No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis saran dan kritik anda.