Translate

Sunday, January 8, 2017

ETIKA PEMOHON DALAM DOA

Embun Qolbu

Model orang memohon itu ada tiga macam:
1. Pemohon yang memohon tentang pembenaran melalui manifestasi hakikat taqarrub.
2. Pemohon yang memohon tentang kenyataan hakikat melalui tersingkapnya hijab.
3. Pemohon yang memohon tentang pergantian fana' dari dirinya.

Apabila Anda memohon, maka memohonlah kepada Allah SWT, bila Allah memberimu maka bersyukurlah pada-Nya, manakala Dia mencegah permohonanmu, maka ridlalah pada-Nya. Jauhilah godaan-godaan nafsu, su'udhan kepada Allah, keterkungkungan syahwat, yang menyebabkan terhalangnya Mahabbah dan Ma'rifat, Ridla dan Maghfirah, di samping terhijab dan Allah, sehingga Anda terlempar dari posisi yang luhur ke posisi yang rendah (hina), padahal Anda sendiri tidak mengerti bahwa diri Anda telah terjerumus dalam lembah yang curam.

Suatu ketika Syekh Abul Hasan asy-Syadzili ra. hendak menuju ke salah satu orang yang jahat untuk membela orang yang saleh, lalu Syekh memohon:

"Tuhan, jadikan perjalananku kepada mereka, dengan sikap menunduk demi wajah-Mu dan meraih keutamaan-Mu dan ridla-Mu, mendapatkan pertolongan-Mu dan Rasul-Mu. Riaslah dengan riasan (para fakir yang hijrah, yaitu mereka yang keluar dari rumah-rumah mereka dan meninggalkan harta-harta mereka, demi meraih keutamaan dari Allah dan keridlaan. Mereka memohon pertolongan kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka itulah orang-orang yang henar), dan berikanlah keistimewaan padaku dengan rasa cinta kepada-Mu dan rasa peduli, dikabulkannya hajat dari dalam dada, di malam dan slang hari.

Jagalah diriku dari kekikiran diriku, dan jadikanlah diriku tergolong orang-orang yang berbahagia dan ampunilah kami dan terman-teman kami yang telah mendahului kami dengan iman, dan janganlah Engkau jadikan hati kami rasa dendam terhadap orang-orang yang beriman. Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Pengasih lagi Penyayang)".

Apabila saya akan memasuki rumah seorang yang diktator dan sombong, aku ucapkan:
"Sesungguhnya aku memohon perlindungan pada Tuhanku dan Tuhan kalian dari setiap orang yang sombong, yang tiada beriman terhadap hari perhitungan".

Sebaik-baik permohonan seorang hamba pada Allah Ta'ala adalah permohonan atas kebajikan-kebajikan agama. Pada kebajikan agama itu ada kebajikan akhirat, dan pada kebajikan akhirat itu ada kebajikan dunia, sedang pada kebajikan dunia muncul keistimewaan para wali. Keistimewaan para wali itu ada empat sifat: Ubudiyah, Ruhubiyah, Memuliakan Allah terhadap apa yang telah terjadi dan yang bakal terjadi, dan memasuki hadirat Allah setiap hari 70 kali, begitu pula keluar. Setiap saat is memakai riasan dari riasan cahaya-cahaya dan taqarrub.

Apabila Anda ditakuti oleh salah satu jin atau manusia, maka ucapkanlah doa: Hasbunallah wani'mal wakil.

Manakala Anda punya hajat tertentu pada orang lain, mohonlah kepada Allah sebelum sampai permintaanmu pada orang lain atau salah satu di antara mereka. Apabila keinginan Anda ditunaikan oleh mereka, maka bersyukurlah pada Allah dan berterimakasihlah pada mereka.
Namun bila tidak tertunai, relakanlah atas ketentuan Allah dan jangan mengaitkan itu kepada salah satu di antara mereka. Jangan pula Anda mengecam pada seorang pun kecuali memang Allah mengecamnya. Begitu juga jangan memuji seseorang, kecuali Allah memang memujinya. Jika tidak demikian, lebih baik Anda menahan diri. Karena cara seperti itu lebih selamat bagi Anda, dan sediakan dirimu untuk senantiasa ridla kepada-Nya. Sembahlah Allah dengan penuh keyakinan, Anda akan meraih derajat yang luhur, walaupun amal Anda itu sedikit.

Hal yang paling tidak beruntung dalam posisi manusia di sisi Allah adalah orang yang menjadikan agamanya sebagai penyebab untuk kepentingan kebutuhan dirinya.

Apabila Anda punya hajat, dan Anda menginginkan agar bisa ditunaikan hajat Anda, maka bersikukuhkan, bahwa Yang Maha Diraja, Kuasa, Ilmu, Kehendak dan Kemauan hanyalah bagi Allah Ta'ala. Jadikanlah kebutuhanmu itu hanya kepada-Nya dan hajatmu berada di sisi-Nya. Waspadalah agar hati Anda tidak berpaling kepada selain Allah, yang menyebabkan Anda terhijab, tetapi pasrahkan secara total persoalan Anda kepada Allah. Janganlah Anda bersukaria, jangan pula gelisah, jangan takut, jangan berharap dan jangan merasa hina.
Orang yang beriman itu tidak menghina dirinya, dan berdoalah dengan:


"Dengan Nama Allah, beserta AsmaNya tak satu pun bisa membahayakan, baik di muka bumi maupun di langit, dan Dia Maha mendengar lagi Mengetahui".

                                                           ** + **

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis saran dan kritik anda.