Translate

Wednesday, August 30, 2017

PANCARAN FANA DAN BAQO’.

Embun Qolbu.
Pancaran matahati (Syu’aaul Bashirah), mempersaksikan pada anda, betapa dekatNya Dia pada anda. Sedangkan kenyataan Matahati (‘ainul Bashirah) itu sendiri mempersaksikan pada anda, betapa anda sesungguhnya tiada, karena AdaNya. Adapun hakikat matahati (haqqul bashirah) mempersaksikan pada anda WujudNya, bukan  ketiadaan anda, juga bukan wujud anda. Allah ada, dan tiada sesuatu pun yang menyertaiNya, dan Dia saat ini, sebagaimana AdaNya.

Hikmah ini menegaskan betapa dekatnya Allah dengan kita semua. Kedekatan Allah itu dipandang oleh hamba, menurut perspektif matahatinya masing-masing. Ada yang memandangnya dengan Ilmul Yaqin, dengan produk pandangan dan keseimbangan tertentu, begitu juga ketika memandangnya dengan ‘ainul yaqin, bahkan dengan haqqul yagin.

HAWA NAFSU dan KEFASIKAN.

Embun Qolbu.
“Kemudian orang-orang yang zalim itu menggantikan ucapan, tidak sebagaikan diucapkan kepada mereka. Lalu Allah menurunkan kotoran dari langit kepada orang-orang yang zalim, karena akibat kefasiqan mereka”.

Pandangan-pandangan Ilahiyah yang begitu agung, di zaman Nabi Musa as. diselewengkan oleh mereka yang bertindak zalim. Lalu wacana kebajikan Ilahi itu terlempar begitu saja diganti dengan  wacana duniawi yang sesuai dengan selera hawa nafsu.

Kenyataan demikian juga kita saksikan hari ini, ketika ucapan-ucapan Ilahiyah hanya digunakan untuk legitimasi atas kepentingan pribadi, kepentingan golongan, partai dan kekuasaan, yang ujung-ujungnya adalah kepentingan duniawi. Karena itu di ayat lain Allah mengungkapkan:

Thursday, July 27, 2017

TASAWUF dan KESADARAN EKOLOGI.


Muhasabah.
Aku gembira dengan kosmos, aku mencintai seluruh dunia, karena dunia milik-Nya (Sa’di).
Kalau kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan sangat tegas diteguhkan bahwa alam diciptakan bukanlah sebagai ekspresi Tuhan dari sebuah kesia-siaan, namun betul-betul di belakangnya terbentang suatu maksud agung: Sebagai sarana untuk mengabdi dan partner manusia dalam beribadah kepada-Nya. (QS. Maryam : 93). Karena alam diciptakan bukan sebagai kesia-siaan maka adalah suatu tindakan keliru apabila manusia memperlakukan alam sebagai objek eksploitasi yang diperas dengan kebuasan tak terkendali, manakala binatang kita bantai sedemikian rupa demi memanjakan kesenangan-kesenangan jasmani.

Sunday, July 23, 2017

ORANG - ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT


Muhasabah.
Informasi tentang ketentuan doa Malaikat berasal dari Allah Ta'ala dan Rasululullah Shollallahu Alaihi wa Sallam. Allah Azza wa Jalla, Mereka para malaikat yang memikul ArRasy (Singgasana) dan yang berada di sekitarnya melantunkankan pujian kepada Tuhannya, beriman kepadaNya dan memintakan ampun untuk orang-orang yang beriman: "Ya Tuhan kami! Begitu luasnya rahmat dan ilmuMu, meliputi segala-galanya. Karena itu berilah ampun kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalanMu, peliharalah mereka dari siksa Nyala Api Neraka”. (QS. Al Mu 'min : 7)

Etika Kehambaan Kita di Depan Allah.


Muhasabah.
"Permintaanmu dari Allah menunjukkan bahwa Anda masih menyangsikan Allah. Pencarianmu pada Allah, menunjukkan bahwa anda telah kehilangan Allah dari diri Anda. Sedangkan permintaanmu kepada selain Allah menunjukkan betapa anda tidak punya rasa malu di hadapan Allah. Dan permintaanmu melalui selain Allah. menunjukkan betapa jauhnya dirimu dari Allah."

"Permintaanmu dari Allah menunjukkan bahwa Anda masih menyangsikan Allah."

Friday, July 14, 2017

MAKNA HIJRAH.



Muhasabah.

Sudah kita maklumi bahwa setiap bulan mempuyai sejarah apalagi bulan Muharram yang biasa dipakai perhitungan umat Islam yaitu tanggal apabila nisabnya umat Islam masuk dan tidak masuknya zakat fitrah atau haji, wuquf di ‘Arafah merupakan perhitungan tarih Islam. Bulan Muharram merupakan bulan yang diistimewakan oleh Allah SWT. dan dimuliakan. Semoga kita berada dalam lindungan-Nya. Banyak sekali fenomena akbar yang terjadi di Bulan Muharram itu. Salah satu kejadian yang amat dahsyat yaitu terjadinya hijrahnya Rasulullah saw. dari Mekkah ke Madinah itu kronolagi besar hijrahnya Rasulullah saw. Kenapa Rasulullah saw. melakukan hijrah? Karena semua hanya sebagai taktik Rasulullah saw. saja dalam memenangkan ajaran Allah SWT. dan untuk menebar ayat-ayat Allah SWT. sehingga ayat-ayat tersebut menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Thursday, July 13, 2017

Abu Dzar Al-Ghiffari.


Embun Qolbu.

Nama aslinya adalah Jundub bin Janadah, dari kabilah Ghiffar, suatu suku Pengembara yang amat terkenal kuat berjalan jauh, juga dikenal sebagai kabilah perampok. Tapi yang menjadi sasaran perampok hanya orang kaya dan penguasa yang kikir.

Suatu ketika salah seorang saudaranya yang bernama Anis pulang dari Mekkah. Ia menceritakan kepada Abu Dzar perihal datangnya Nabi terakhir, Muhammad saw. yang akan menyampaikan risalah Islam. Beliau mewajibkan setiap orang kaya untuk memberikan sebagian hartanya kepada fakir miskin. Seperti halnya Abu Dzar, Nabi tersebut juga mengecam orang-orang kaya dan penguasa yang tidak memiliki rasa kesetiakawanan terhadap sesama. Setelah mendengar berita itu, serta-merta Abu Dzar bergegas berangkat ke Mekkah. Sesampainya di sana ia segera menemui Nabi Muhammad saw. untuk merealisasikan niatan masuk Islam. Dengan segala keterbukaan, Nabipun menerima ucapan bai’atnya. Karena ia termasuk golongan Assabiqunal Awwalun (generasi pertama yang memeluk agama Islam), bersama Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar ash Shiddiq, Ustman bin Affan, Zaid bin Harits, Abdurahman bin Auf, Talha bin Ubaidillah, Saad bin Abi Waqash, Zubair bin Awwam.