Makbul.
Satu
ketika pada zaman seorang Khalifah terjadi krisis ekonomi yang parah. Keadaan
semakin parah karena pepohonan mengering. Hujan sudah tidak turun selama
beberapa bulan. Pemerintah mencanangkan agar semua rakyat turun ke lapangan untuk shalat Istisqa’ dan berdoa
agar Allah menurunkan hujan. Namun hujan tidak turun juga. Khalifah mengundang
para ustad dan para abid yang berpengaruh serta mempunyai pengikut yang banyak
untuk bersama-sama berdoa kepada Allah; tetapi keadaan masih tidak berubah.
Khalifah
menjadi khawatir karena kemarau kian tidak kunjung berakhir. Beliau berusaha
mencari orang yang mustajab doanya untuk tampil ke depan guna mengimami shalat
memohon hujan. Akhirnya tampillah seorang laki-laki dengan pakaian yang kumal
dan rambut kusut untuk berjumpa dengan Khalifah. “Ya khalifah, saya datang
untuk menyambut seruanmu.”